Jakarta, Mambruks.com- Di olahraga sepak bola, kebanyakan pemain mulai memikirkan masa depan dan menerka-nerka waktu gantung sepatu setelah memasuki usia 30.
Sudah banyak contoh pesepakbola hebat yang pensiun di usia kepala tiga dan sedikit sekali yang bisa bermain hingga mencapai usia empat dekade.
Jika ada yang bisa berkarier hingga usia 40, mereka kebanyakan berposisi sebagai penjaga gawang. Ada contoh nyata di sini, sebut saja Gianluigi Buffon yang kini masih di Parma, sedangkan Edwin van der Sar, Brad Friedel dan Jens Lehmann merupakan contoh lain di masa lalu.
Baca juga: Daftar 5 Kiper yang Bisa Dapatkan Banyak Uang Usai Tampil Gemilang di Piala Dunia 2022
Salah satu faktor yang memihak kiper adalah mereka tidak dituntut untuk berlari cepat asalkan masih bisa menghasilkan penyelamatan di bawah mistar.
Kita jarang melihat kiper mengeluarkan kecepatan larinya lantaran mereka lebih sering menghabiskan waktu di areanya sendiri untuk meminimalisir serangan lawan.
Beda halnya dengan pemain yang berposisi di area penyerangan, yang menjadi lamban seiring bertambahnya usia, banyak dari mereka yang perlahan turun semakin ke belakang untuk menjadi gelandang dan jika sudah tidak sanggup mengimbangi, pasti memilih pensiun.
Baca juga: Deretan Pemain Tertinggi di Piala Dunia 2022, Kiper Belanda Capai 2 Meter
Untuk penjaga gawang, semakin senior dia maka pengalamannya dalam membaca permainan akan lebih banyak dan itu juga dapat membantunya di atas lapangan.
Itu bukan berarti penjaga gawang muda tidak ada gunanya. Buktinya adalah Iker Casillas berhasil mengamankan clean sheet di final Liga Champions ketika usianya masih 19 tahun, bahkan di awal kariernya ia sudah menunjukkan kematangan dalam bermain yang membuatnya jadi andalan Real Madrid selama bertahun-tahun.
Ada banyak kiper yang berkompetisi di kompetisi teratas untuk liganya masing-masing, contohnya Artur Boruc (41) yang bermain untuk Legia Warszawa, Nicolas Penneteau (40) di Reims, Gianluca Pegolo (40) di Sassuolo, Willy Caballero (40) di Southampton, Diego Lopez (40) di Espanyol, hingga I Made Wirawan (40) di Persib Bandung.