Jakarta, Mambruks.Com – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan belum bisa memastikan kapan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 bakal bergulir kembali setelah terhenti karena Tragedi Kanjuruhan.
Ini dikarenakan PSSI dalam posisi menunggu. Jika pemerintah memberi lampu hijau, setelah ada rumusan soal security and safety pertandingan beserta audit stadion, PSSI akan langsung tancap gas.
Artikel Terkait:
Ngebet Main di Liga 1 Indonesia, Kiper Timnas Curacao Menantikan Jendela Transfer Dibuka
“Kami tunggu nanti perkembangannya. Kami kordinasi dengan pemerintah, karena nanti yang mengizinkan pemerintah. Tapi opsi-opsi akan dipaparkan oleh LIB nanti malam di tempat (kantor PSSI) kami,” kata Iriawan.
Lelaki yang biasa disapa Iwan Bule itu saat ini sedang hemat bicara.
Dalam setiap kesempatan, Iriawan enggan ditanya soal dinamika yang dialami PSSI usai terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban meninggal dunia.
Wakil Ketua Umum II PSSI Iwan Budianto yang mendampingi Iriawan dalam acara FIFA Football for Schools di Lapangan D, Senayan, Jakarta pada Jumat (28/10/2022) pun meminta wartawan tak menanyai Iriawan perihal isu saat ini.
Artikel Terkait Lainnya:
Dokter Beberkan Pemicu Korban Tewas di Stadion Kanjuruhan Capai Ratusan Orang
“Yang kaitannya ini [FIFA Football for Schools] aja. Ada FIFA juga,” kata Iwan Budianto dengan nada ketus saat ditanyai soal kelanjutan kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 ke Iriawan.
Sama seperti Iriawan, saat ini Iwan Budianto pun sedang dalam sorotan.
Ini karena sikap Arema FC yang dianggap Aremania tak mencerminkan tuntutan usut tuntas. Sikap Arema ini disinyalir karena Iwan Budianto menguasai saham klub [Arema].
Dilansir CNNIndonesia.com, berdasarkan akta perusahaan PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) yang diunduh CNNIndonesia.com pada Jumat (28/10/2022), Iwan memiliki 75 persen saham senilai Rp3,7 miliar.
Artikel Menarik:
Pelatih Persipura Jayapura, Ricky Nelson: Berharap Ada Kejelasan Kompetisi Liga 2 Segera Bergulir
Pemilik saham Arema FC lainnya yaitu PT Juragan Sembilan Sembilan Corp sebanyak 15 persen dan PT Rans Entertainment Indonesia sebesar 10 persen.
Ini merupakan data terbaru yang telah diterbitkan pada 24 Mei 2022.