spot_img
ScoopPedagang Pasar Lama Sentani Butuh Tempat Jual Yang Layak

Pedagang Pasar Lama Sentani Butuh Tempat Jual Yang Layak

Must read

Sentani, mambruks.com – Sejumlah pedagang di Pasar Lama Sentani mengaku sangat membutuhkan tempat jual yang layak untuk meletakan barang jualan mereka.

Keberadaan Pasar Lama Sentani, setelah terjadi peristiwa kebakaran yang terjadi kurang lebih sepuluh tahun yang lalu, kondisinya berjalan secara alami. Lokasi pasar perlahan mulai jadi tempat pemukiman dan sebagian dari lokasi tersebut masih digunakan sebagai tempat jual beli barang secara darurat. Sebagian besar pedagang yang berjualan di Pasar Lama dipindahkan ke Pasar Pharaa Sentani.

Dari Pasar Darurat tersebut, hingga saat ini lokasi Pasar Lama masih ditempati para pedagang untuk berjualan. Walau demikian, kondisi lokasinya sudah tidak layak, sebab tidak ada tempat jual yang baik bagi para pedagang.

Salah satu pedagang ikan tawar, Denis Ohodo mengatakan, jika turun hujan, tempat jual mereka semua terendam genangan air yang keluar dari drainase dipinggir jalan raya.

“Kita berjualan diatas drainase yang ditutup atau dialasi dengan papan bekas. Tepat dipinggir aspal jalan raya,” ujar Denis di Pasar Lama Sentani, Rabu (3/1).

Menurutnya, tempat jualan di Pasar Lama memang tidak layak sama skali, hanya saja jarak Pasar Lama lebih dekat dengan dermaga Yahim dibandingkan Pasar Baru. Selain itu juga, di Pasar Baru buka setiap hari sampai sore, sementara Pasar Lama bisa sampai malam.

“Jika pemerintah daerah berencana ingin menata ulang pasar lama, kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah terhadap kami pedagang di pasar lama,” jelasnya.

Dikatakan, perhatian Pemerintah Daerah untuk penataan Pasar, jika berkenan di bangun satu Pasar khusus ikan tawar. Sehingga semua yang ingin membeli ikan tawar, khususnya dari ikan dari Danau Sentani bisa membelinya di pasar tersebut.
“Kondisi saat ini, untuk kepasar baru sangat jauh. Jual beli ikan tawar juga tidak normal, ada tengkulak yang mencari keuntungan disana,” ungkapnya.

Hal senada juga di sampaikan salah satu pedagang sayur mayur, Selviana Enumbi yang sudah lama berjualan di Pasar Lama Sentani.

“Kami tinggal di daerah komba, lahan di dekat rumah kami tanami berbagai jenis sayur mayur yang saat ini menjadi usaha di pasar lama. Kalau ke pasar baru terlalu jauh dan tempat atau los disana harus beli dengan harga yang cukup mahal. Biar di pasar lama saja, dekat dan bisa berjualan dari pagi hingga siang, lalu sore hingga malam,” katanya.

Sementara itu, salah satu pemilik warung Coto Makassar, H Bahar mengatakan, warung miliknya ini sudah berdiri belasan tahun semenjak Pasar Lama belum mengalami kebakaran. Bahkan Bahar mengaku, setelah Pasar Lama terbakar, itu pada awal-awal 2000 an semua pedagang dipindahkan ke Pasar Baru. Sebagian kecil saja yang tetap berjualan di Pasar Lama.

“Warung dan kios serta ruko dan tempat jualan disini dibangun secara swadaya. Belum ada perhatian pemerintah daerah terhadap para pedagang di sini, entah itu karena fokus pemerintah di hanya di pasar baru saja karena itu pasar pemerintah daerah. Tetapi ada penarikan karcis retribusi yang di berlakukan setiap hari di pasar lama,” jelasnya.

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular