Sentani, Mambruks.com – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Yowari Kabupaten Jayapura, Petronela Risamasu mengatakan, penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) masih dalam daftar 10 penyakit yang dominan di Kabupaten Jayapura.
Selain Ispa, kata Petronela, malaria, TB, Diare, serta sejumlah penyakit non menular lainnya seperti Hipertensi, Diabetes, dan cedera akibat kecelakaan lalu-lintas masih cukup tinggi dalam kunjungan pasien di RSUD Yowari.
“Jumlah kunjungan pasien di Yowari sudah sangat menurun pada 2022 kemarin, hanya 78.800 sekian dibanding pada 2021 lalu akibat covid yang melanda dunia,” ujar Petronela di Sentani, Jumat (24/2).
Dijelaskan bahwa, gangguan Ispa yang dominan ini akibat pola hidup dan konsumsi makanan yang tidak diatur dengan baik. Selain itu juga penyakit TB,sementara penyakit malaria tidak begitu banyak yang terindikasi.
Dikatakan Petronela, dari jumlah kunjungan yang menurun ini, masyarakat diharapkan dapat mengatur pola makan dan olahraga yang teratur. Bahkan,data kami menunjukan bahwa masyarakat asli Kabupaten Jayapura justru yang sangat kurang mengunjungi RSUD Yowari karena sakit.
“70 persen pengunjung rumah sakit adalah warga diluar kabupaten jayapura,24 persen dari daerah pemekaran provinsi baru,19,3 persen adalah warga bumi khena mbai umbai. Dari jumlah total tersebut 70 persen orang asli papua dan 23 persen pendatang, ” jelasnya.
Dia menerangkan, usia para pasien yang berkunjung adalah 19 hingga 50 tahun dan ini merupakan usia produktif. Memang dibutuhkan kajian yang mendalam,sebab-sebab dan dampak yang terjadi di usia produktif ini.
“Fasilitas pendukung lain dalam proses perawatan maupun rawat inap di rumah saki, ada BPJS dan KPS. 30 persen pengguna BPJS dan 11 Persen pengguna KPS. Tentunya dalam pelayanan,kita maksimalkan hal-hal yang menjadi keterbatasan kami saat berhadapan langsung dengan pasien, ” katanya.
Rumah sakit, lanjutnya,bukan satu-satunya atau segalanya untuk menjaga dan merawat kesehatan kita. Semuanya kembali kepada pribadi masing-masing,apakah rutin berolahraga, makan makanan yang sehat, perilaku yang sehat serta memiliki waktu yang cukup untuk istrahat.
“Merawat dan menjaga kesehatan kita tidak mahal, justru pada saat kita sakit dan untuk mengembalikan kondisi yang sehat itu yang sangat mahal. Harapan kami, masyarakat di kabupaten Jayapura tetap sehat dan melaksanakan aktifitas dengan sebaik-baiknya, “ucapnya.
Sementara itu, Piet Hariyanto Soyan, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi grafik seluruh proses pelayanan yang dilaksanakan setiap tahun di RSUD Yowari.
“Setiap sidang anggaran, kita berupaya agar dana kesehatan masyarakat kita melalui operasional rumah sakit hingga puskesmas lebih diprioritaskan dalam anggaran belanja daerah. Sementara keluhan masyarakat soal pelayanan kesehatan setiap hari ada saja yang tidak sesuai dengan prosedur pelayanan yang harus diterima oleh masyarakat sebagai pasien di rumah sakit, ” ungkapnya.