spot_img
ScoopKenali Erotomania, Cinta dalam Delusi

Kenali Erotomania, Cinta dalam Delusi

Erotomania diartikan sebagai sebuah gejala psikologis yang mana penderitanya akan merasa bahwa perasaan yang dimiliki atas seseorang berbalas walau secara realita belum tentu demikian.

Must read

Jakarta, Mambruks.com- Jatuh cinta adalah suatu jenis perasaan yang sulit dipinggirkan dari batin seseorang. Rasa seperti kebahagiaan berlipat, mendapat suntikan semangat lebih, hingga alasan untuk selalu tersenyum tiap hari menjadi beberapa pertimbangan mengapa perasaan cinta tidak mungkin ditolak.

Namun, dalam beberapa kasus ada yang merasakan perasaan cinta berlebih sehingga menganggap bahwa orang yang dicintai membalas perasaannya, walaupun pada kenyataannya tidak.

Erotomania diartikan sebagai sebuah gejala psikologis yang mana penderitanya akan merasa bahwa perasaan yang dimiliki atas seseorang berbalas walau secara realita belum tentu demikian. Gejala ini juga dikenal dengan istilah de Clerambault atau sindrom erotonomania yang terjadi di kalangan perempuan.

Baca juga: Kenali Gamophobia, Ketakutan Akan Komitmen Termasuk untuk Menikah

Kenali Gejala Erotomania, Delusi Cinta yang Tak Nyata - KlikDokter

Erotomania nyatanya tidak hanya berkaitan dengan cinta dalam hal asmara, tapi juga perasaan ingin dicintai banyak orang, biasanya timbul setelah menonton televisi atau membaca berita yang berujung pada berkhayal. Sindrom ini umumnya jarang dialami seseorang, namun dapat secara tiba-tiba terjadi pada individu tertentu.

Erotomania seringkali terjadi pada wanita, namun demikian beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria juga cenderung mengalaminya. Kondisi ini dapat muncul setelah pubertas, namun umumnya terjadi pada rentang usia paruh baya atau lebih.=

Gen atau faktor keturunan kemungkinan besar salah satu faktor pada erotomania, delusi bisa terjadi dalam lingkungan keluarga. Faktor lingkungan, gaya hidup, dan kesehatan mental secara keseluruhan juga memiliki peran. Erotomania merupakan gejala dari suatu kondisi yang memengaruhi cara individu berpikir; dan hal ini dapat dpengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :

  • Skizofrenia
  • Gangguan bipolar (Bipolar Disorder)
  • Tumor otak
  • Kecanduan narkoba atau alkohol
  • Demensia (jarang terjadi)

 

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular