Jayapura, Mambruks.com – Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, Perum Badan Urusan Logistik ( Bulog ) Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat mendatangkan beras impor jenis premium sebanyak 8.250 ton.
“Kami mendapat jatah pasokan beras impor sebanyak 8.250 ton, yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju Jayapura,” ujar Kepala Perum Bulog Papua dan Papua Barat Raden Guna Dharma di Jayapura, Kamis ( 3/2).
Dia menerangkan, dari jumlah yang dipasok, sebanyak 2 ribu ton akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan di Kota Jayapura.
“Ya, untuk di Jayapura rencananya akan mendapatkan pasokan 2000 ton,” terang Raden.
Raden menjelaskan, beras impor dari Vietnam dan Thailand kualitasnya sangat baik dibandingkan tahun lalu.
“Jika dilihat dari kualitas beras impor tahun ini brokennya ( beras butir patah ) hanya sekitar 5 persen bila dibandingkan tahun lalu brokennya 15 persen, ” katanya.
Sementara untuk pemberlakuan harga wilayah zona 3 yakni Papua dan Maluku seharga Rp 8.900 perkilogram. Sedangkan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk beras premium dipasaran bisa seharga Rp 13 ribu perkilogram (kg).
“Untuk beras premium kalau dijual dipasaran bisa seharga Rp 13 ribu perkilogram, Kalau kita/bulog tetap menjual Rp 8.900/kg.” Ungkapnya.
Namun, sambung Raden, bagi para pedagang ritel yang sudah bekerjasama dengan Bulog, biasa menjual beras tersebut dengan harga eceran tertinggi ( HET ) Rp 10.200/kg.
Oleh karena itu, bagi masyarakat yang menemukan pedagang yang menjual diatas harga HET, maka bisa dilaporkan ke instansi terkait atau satgas pangan.
“Selanjutnya akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.