Jayapura, Mambruks.com – Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan resmi memperkenalkan vaksin PCV dan Rotavirus menjadi imunisasi rutin untuk mencegah pneumonia dan diare.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) provinsi Papua, Robby Kayame mengatakan, sejak bulan September 2022, Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan pemberian tambahan imunisasi PCV dalam imunisasi rutin bagi bayi guna memperkuat kekebalan anak terhadap pneumonia.
PCV atau Pneumonia Conjugated Vaccine adalah vaksin yang diyakini mampu mencegah anak dari terinfeksi Bakteri Pneumokokus yang merupakan penyebab 50% kasus pneumonia di Dunia.
“Pemberian imunisasi PCV sebagai bagian dari program imunisasi rutin akan dilaksanakan di semua kabupaten/kota di Indonesia termasuk Papua secepatnya,” ujar Kayame kepada awak media di Jayapura, Kamis (2/2).
Selain imunisasi pneumonia, Kementerian Kesehatan juga secara bertahap telah memperkenalkan jenis imunisasi baru yang disebut imunisasi Rotavirus. Imunisasi rotavirus mampu mencegah diare karena rotavirus yang merupakan penyebab lebih dari 50% diare di seluruh dunia.
“Pemberian imunisasi rotavirus telah dilaksanakan di 2 kabupaten/kota terpilih sesuai keputusan Kementerian Kesehatan, untuk di provinsi Papua, yaitu Kota Jayapura dan Kabupaten Merauke,” jelas Kayame.
Pneumonia atau radang paru dan diare, menurut Kayame, masih menjadi ancaman kesehatan di dunia, termasuk di Papua.
Dia juga membeberkan, Data UNICEF tahun 2015 menunjukkan Indonesia adalah negara dengan angka kematian anak akibat pneumonia yang tertinggi ketujuh di dunia.
Lanjut Kayame menuturkan, lebih dari 25.000 anak di Indonesia meninggal setiap tahunnya karena penyakit ini. Papua sendiri adalah provinsi dengan prevalensi pneumonia tertinggi di Indonesia sebesar 3,5%.
“Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 2% di tahun 2018. Ini berarti, 3 hingga 4 dari 100 anak di Papua harus mengalami pneumonia setiap tahunnya, “ tuturnya.
Selain pneumonia, diare juga masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Setiap tahun diare membunuh 525.000 anak balita. Hampir 1,7 miliar kasus diare pada anak terjadi di Dunia setiap tahunnya.
“Pneumonia dan diare sangatlah berbahaya. Komplikasi yang ditimbulkan dari infeksi bakteri Pneumokokus, tidak hanya akan menyerang paru-paru, tetapi juga menyebabkan penyakit serius pada organ tubuh penting lainnya seperti otak, telinga, hingga tulang. Pneumonia bisa menyebar melalui percikan ludah saat batuk atau bersin yang terbawa udara, sedangkan diare menyebar dari makanan yang tercemar oleh kuman penyebab diare,’ jelasnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Papua, dr. James Thimoty menjelaskan, imunisasi adalah upaya menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seeorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi dari suatu organisme.
“Itu kenapa kita perlu melakukan imunisasi dengan vaksin. Vaksin itu adalah antigenic yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif, “ ucapnya.
Disampaikan dr. James, imunisasi PCV dan rotavirus bisa didapatkan di Puskesmas atau posyandu terdekat secara gratis.
“Kedua jenis imunisasi ini sudah terbukti aman dan bermanfaat karena sudah digunakan di lebih dari seratus negara di Dunia dan berhasil memberikan penurunan angka pneumonia dan diare yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir,” tandasnya.