Sentani, Mambruks.com – Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Jayapura, Nelson Ondi meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura untuk segera menghentikan atau membekukan dana hibah yang setiap tahun diberikan kepada KNPI Kabupaten Jayapura.
Pembekuan dana hibah tersebut, kata Nelson, dikarenakan status KNPI Kabupaten Jayapura hingga saat ini belum jelas. KNPI dari pusat hingga di Daerah ada empat versi atau kepengurusan dan KNPI Kabupaten Jayapura berada pada versi yang mana. Oleh sebab itu, dana hibah bagi pengurus DPD KNPI Kabupaten Jayapura sebesar 500 juta rupiah segera dibekukan.
“Dana hibah tersebut, sebaiknya dibagikan langsung saja kepada masing-masing organisasi kepemudaan,” ujar Nelson di Sentani, Rabu (1/2).
Dijelaskan bahwa ada dua versi KNPI di Kabupaten Jayapura, versi Videl Suebu dan Erol Marweri ,keduanya merupakan Ketua KNPI saat ini di Kabupaten Jayapura. Sementara, dari kepengurusan mereka berdua, hingga saat ini tidak jelas apa saja program kerja dan prestasi mereka bagi pemberdayaan pemuda di Kabupaten Jayapura. Bukan hal baru bagi pemuda di daerah ini untuk mengetahui sepak terjang dari dua figur Ketua KNPI.
“Tidak meremehkan status keduanya, tetapi bukti dilapangan yang sangat jelas. KNPI saat ini tidak inovatif dan tidak banyak bekerja untuk kemajuan pemuda di bumi khena mbai umbai,” katanya.
Menurut Nelson, pemberian dana hibah harus dihentikan, jika dibiarkan makai pihaknya akan menempuh jalur hukum
“Kami akan melakukan somasi ke Pemerintah Daerah. Kami sebagai organisasi kepemudaan di bawah KNPI akan menyurat secara resmi kepada pemerintah daerah agar serius memperhatikan hal ini,” terangnya.
Dia menyampaikan, dana hibah sebesar 500 juta rupiah lebih baik dibagikan kepada masing-masing organisasi pemuda, baik itu organisasi pemuda lokal, Nasional hingga keagamaan. Hal itu akan sangat berdampak, karena sebagian dari organisasi pemuda di Kabupaten Jayapura sangat kreatif. Dengan inisiatif sendiri mampu menumbuhkan tingkat perekonomian bagi masyarakat sekitar dengan membangun tempat-tempat rekreasi, tempat wisata dan spot foto bahkan ada yang bangun kedai – kedai kopi dan cafe untuk tempat santai bagi masyarakat umum.
“Seperti tiba hari tiba akal, ketika terima dana hibah, hilang semua pengurus bak tertelan bumi. Tidak ada program kerja hingga di kampung, nanti saat pencairan dana hibah, muncul lagi ke permukaan,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Manase Bernard Taime Ketua Pemuda Pencinta Lingkungan Hidup (PPLH) Kabupaten Jayapura mengatakan, mendukung apa yang disampaikan Ketua PPM Kabupaten Jayapura. Bahwa dana hibah dari Pemerintah Daerah kepada KNPI segera dibekukan.
“Setelah pelantikan, aturan organisasi sesuai dengan mekanisme anggaran dasar dan rumah tangga tidak dilaksanakan. Konsolidasi pengurus, rapat kerja, hingga pembentukan KNPI ditingkat distrik dan kampung tidak dilaksanakan. Apalagi program kerja,mungkin tidak ada sama sekali,” pungkasnya.