Jakarta Mambruks.com-Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron meminta Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali tak perkeruh suasana.
Dia merespon pernyatan Ahmad Ali mengenai Partai NasDem yang mengisyaratkan bakal meninggalkan Koalisi Perubahan jika tidak juga mencapai kesepakatan (deadlock) dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Herman, apa yang disampaikan Amad Ali hanyalah sebuah dinamika politik.
“Kalau ada suara-suara individu yang merupakan dinamika, bagian menuju kepada terwujudnya koalisi itu biasa saja, ini kan politik,” ujar Herman di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1).
Baca Juga: Politikus Nasdem Sepakat dengan Megawati, Jokowi Bukan Siapa-siapa Tanpa Parpol
Menurut Herman, tim kecil yang dibentuk NasDem, Demokrat dan PKS masih terus membangun komunikasi dan tidak merasakan adanya persoalan. Dia menyebut, saat ini hanya tinggal pemantapan untuk membangun visi-misi bersama di Koalisi Perubahan.
“Dan kalau kemudian ada dinamika dan statement-statement, saya kira itu sebuah dinamika politik saja,” katanya.
Herman menilai wajar apabila Partai Demokrat mengusulkan nahkodanya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Selain didukung oleh infrastrukur partai dari tingkat pusat hingga ranting, menurutnya, AHY memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi pendamping Anies Baswedan.
“Artinya, sangat rasional kalau kami mendukung Mas AHY,” katanya.
Apapun keputusannnya nanti, lanjut Herman, itu merupakan kesepakatan tiga ketua umum di Koalisi Perubahan, yakni Surya Paloh, AHY dan Ahmad Syaikhu. Dia berharap agar Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang menganggu hubungan tiga parpol dalam koalisi.
“Kita-kita jangan kemudian mengeluarkan statment yang menggagu hubungan dan pembicaraan ini yan sedang dijalankan,” tandasnya.
Baca Juga: Nasdem Yakin Anies Baswedan Tak Melakukan Pelanggaran Kampanye
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP NasDem, Ahmad Ali menegaskan partainya menyiapkan opsi lain apabila PKS dan Demokrat jika tidak juga mencapai kesepakatan terkait cawapres. Meski sepakat mendukung Anies Baswedan sebagai capres, namun PKS dan Demokrat belum ada titik temu mengenai cawapres.
NasDem belakangan mengusulkan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies pada 2024. Demokrat keberatan dengan rekomendasi itu lantaran bersikukuh mendorong Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Ketika kemudian ini terhambat dengan persyaratan yang tidak mungkin kita penuhi, tentunya kita harus punya alternatif-alternatif,” ujar , Rabu (25/1).