Jakarta, Mambruks.Com-Aktivis Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai meminta Presiden Joko Widodo untuk segera membuka dialog terkait situasi di Papua yang belakangan makin memanas dengan adanya konflik, pelanggaran HAM berat, gangguan keamanan dan situasi politik lokal yang tidak menentu. Natalius mengingatkan agar Presiden jangan menganggap ‘remeh’ situasi di Papua seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
“Kasus-kasus HAM penjahat kemanusiaan dibebaskan tanpa syarat di pengadilan yang sesat. Hilang harapan pada negara. Inilah tanda-tanda rakyat menemukan pola pembalasan. @jokowi jangan pura-pura diam. Di beberapa kabupaten di Papua pedagang & warga migran sudah Kosong! Buka Dialog!” ungkap Pigai melalui cuitan akun Twitternya, Selasa (24/1).
Kasus terakhir yang disorot Pigai adalah kasus di Dogiyai, di mana sejumlah kios dibakar massa yang merupakan buntut dari kasus Penembakan terhadap seorang pemuda warga Mapi, Dogiyai bernama Yulianus Tebai.
Kapolres Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Kompol Samuel Tatiratu memaparkan sejauh ini ada tiga anggota satuannya yang diperiksa Propam Polres Nabire atas penembakan Yulianus.
Samuel menambahkan sebanyak 150 warga Mapia kekeh mengungsi ke Nabire menggunakan 16 kendaraan termasuk truk imbas kerusuhan Sabtu pekan lalu.
Ia menuturkan 150 warga itu merupakan warga Distrik Mapia dan telah mengungsi sejak Minggu (22/1) malam ke Nabire.
Ia menuturkan ratusan warga itu masih was-was soal situasi keamanan yang mungkin belum kondusif usai terjadi aksi pasang palang dan pembakaran pasar Mapia.