Jakarta, Mambruks.com-Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan akan keluar dari koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) apabila Prabowo Subianto menggaet Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Hal itu disampaikan Cak Imin merespon perjodohan Prabowo dan Ganjar dalam survei lembaga Indostrategi. Menurut Cak Imin, PKB akan keluar dari KIB dan akan membentuk poros baru.
“Kita bikin komposisi baru,” kata Cak Imin di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (21/11).
PKB dan Gerindra tergabung dalam KIR setelah resmi mendeklarasikan koalisi beberapa waktu lalu. Bahkan kedua parpol menandatangani piagam deklarasi yang berisikan komitmen antarkedua parpol.
Baca Juga: Relawan Jokowi Ketemu Prabowo di Kertanegara, Bahas Apa?
Usai deklarasi, PKB dan Gerindra juga sepakat mendirikan sekretariat bersama (sekber) sebagai wadah perjuangan bersama. Kendati demikian, hingga saat ini, KIB belum memutuskan capres dan cawapres. Selain itu, baik Prabowo dan Cak Imin masih ngotot untuk maju sebagai capres.
Cak Imin mengatakan, sampai saat ini dirinya masih ngotot untuk maju sebagai capres. “Belum (penentuan capres-cawapres), kita akan duduk berdua karena sampai detik ini masing masing ngotot jadi capres,” ungkap Cak Imin.
Diketahui, survei terbaru Indostrategi menyebutkan pasangan Prabowo-Ganjar meraup 60% suara di Pilpres 2024. Dalam empat simulasi pasangan, duet Prabowo-Ganjar berada di peringkat pertama, mengalahkan duet Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (Anies-AHY).
Baca Juga: PKB Sebut Deklarasi Duet Prabowo-Cak Imin Tunggu Waktu yang Tepat
Padahal, sebelumnya Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Immanulhaq menyatakan tak mempersoalkan apabila Cak Imin menjadi dari Prabowo.
Maman mengatakan, selain Partai Gerindra punya perolehan suara yang lebih banyak di Parlemen, pihaknya menghormati Prabowo yang lebih senior dari Cak Imin.
“Tapi kalau ternyata positioningnya hanya di cawapres misalnya kalau kita mengacu dengan Prabowo, karena Prabowo partainya lebih banyak. Kedua dia tentu senior, penghormatan kita kepada beliau itu tentu kita nggak apa apa cawapres asal pak Muhaimin,” kata Maman di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/11).
Menurut Maman, hasil muktamar PKB memang merekomendasikan agar Cak Imin menjadi capres. Namun, kata dia, PKB lebih memilih realistis. Selain itu, politik juga cair dan dinamis sehingga apa pun bisa berubah ke depannya.
“Kalau kita dengan Gerindra, ya kita jadi cawapres kan posisinya. Tetapi kalau kita misalnya dengan partai-partai lain yang suara kita lebih banyak, kita jadi capres tentunya,” katanya.