spot_img
ScoopDemokrat Ungkap Kekuatan Besar Jegal Koalisi Perubahan Bersatu

Demokrat Ungkap Kekuatan Besar Jegal Koalisi Perubahan Bersatu

Must read

Jakarta, Mambruks.com-DPP Partai Demokrat mengungkapkan adanya upaya Partai Demokrat membangun koalisi dengan Nasdem dan PKS terus mendapat gangguan. Kendati tak menyebut secara lugas, Kamhar mengatakan gangguan tersebut muncul dengan kekuatan besar.

“Kerja-kerjanya terasa meskipun tak kasat mata. Tak berlebihan kiranya disebut burung hantu sebagai metafor. Hewan buas yang bekerja di malam hari atau kegelapan,” ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Selasa (15/11).

Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Demokrat dan PKS tak kunjung deklarasi koalisi menyongsong gelaran Pilpres 2024 mendatang. Awalnya, Nasdem mengusulkan agar deklarasi itu dilaksanakan pada 10 November lalu, namun Demokrat dan PKS belum sepakat.

Baca Juga: Ini Alasan PKS Tak Mau Buru-buru Gabung Koalisi dengan Nasdem dan Demokrat

Kamhar menegaskan, kekuatan anti perubahan ini terus beroperasi dengan berbagai cara. Baik yang telah menjadi rumor di publik maupun yang belum diketahui untuk mengganggu dan menggagalkan partai politik atau parpol yang tengah berikhtiar membangun koalisi.

“Namun kami berkeyakinan Partai Demokrat dan PKS dan Nasdem akan senantiasa istikomah di jalan perubahan dan perbaikan, tak akan tergoda oleh kekuatan yang ingin melanggengkan kekuasaan,” katanya.

Berbeda dengan Kamhar, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menyatakan pihaknya tidak mau terburu-buru untuk membangun koalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Demokrat di Koalisi Perubahan. Salah satu pertimbangan adalah menentukan cawapres agar tak sekedar menjadi penghias alias ban gantung.

“Ini soal waktu saja. Sehingga kita tidak perlu terburu-buru. Bisa saja nanti akhir tahun,” ujar Nasir Djamil di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10).

Baca Juga: Batal Deklarasi 10 November, Koalisi Perubahan Tetap Solid Usung Anies di Pilpres 2024

Menurut Nasir, tidak mudah untuk menentukan calon yang akan diusung sebab PKS tidak mau mundur di tengah jalan apabila sudah bergabung dalam sebuah koalisi. Pula, sosok cawapres yang diusung nantinya tergantung keputusan Majelis Syura PKS.

Dalam pengambilan keputusan, majelis mempertimbangkan aspirasi dari perwakilan PKS di derah-daerah.

“Tidak mudah kita menentukan calon. Karena kalau kita sudah menentukan calon، kita tidak ingin tiba-tiba mundur. Kalau sudah maju tidak boleh mundur. Misalnya ada partai yang sudah mengajukan nama, sudah tidak boleh lagi mundur,” katanya.

Nasir mengatakan, bagi PKS, seorang cawapres yang diusung tidak boleh hanya sekedar pelengkap. Ibarat ban serep, kata dia, posisi wakil presiden harus sama pentingnya dengan seorang presiden.

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular