Jakarta, Mambruks.com- Beauty filter atau filter kecantikan memang masih eksis di masyarakat terutama kalangan milenial. Dengan beauty filter, wajah dan penampilan seseorang dapat terlihat sempurna sesuai yang mereka inginkan.
Tapi, tau gak sih? Ternyata filter kecantikan dinilai berbahaya bila terus menerus digunakan. Pasalnya, beauty filter cenderung menyembunyikan jati diri seseorang.
Banyak pecinta beauty filter yang belum paham tentang risiko bahaya dari teknologi instan ini. Pandangan itu disampaikan peneliti dari University of South Wales Claire Pescott.
“Gadis-gadis muda, katanya, memiliki kesulitan khusus untuk membedakan antara foto yang difilter dan foto biasa. Mereka belum paham terkait dengan bahaya fisik media sosial yang nyata yang menurut saya lebih berbahaya,” kata Claire.
Karena itu, gak perlu menunggu lama, yuk langsung simak bahaya beauty filter di ulasan berikut ini.
Baca juga: 5 Sebab Susah Memperbaiki Kebiasaan Belanja Impulsif, Sering Terjadi!
Meningkatkan Rasa Cemas
Beauty filter dinilai dapat meningkatkan perasaan cemas seseorang. Pengguna beauty filter akan cemas bila wajah atau penampilan asli mereka tanpa filter diketahui oleh publik. Penilaian publik ini lah yang akhirnya meningkatkan kecemasan mereka. Krista Crotty spesialis kesehatan mental membenarkan hal itu.
“Orang-orang biasa mengunggah wajah, bentuk dan berat bedan atau apapun itu yang tidak seperti penampilan mereka sebenarnya. Perbedaan diri secara otentik dan digital ini menimbulkan banyak kecemasan karena itu bukan siapa kamu sebenarnya,” kara Krista.
Kecanduan
Seseorang yang awalnya hanya coba-coba mengenal beauty filter, lambat laun akan ketagihan untuk terus menggunakannya. Psikiater Kersi Chavda berpendapat beauty filter menimbulkan efek dopamin yang sama dengan media sosial. Karenanya, teknologi ini dapat membuat penggunanya merasa ketagihan.
“Efek media sosial pada otak sangat mirip dengan kecanduan. Reaksi positif pada foto dengan filter dapat memicu perasaan senang pada otak (halo dopamin), dan orang-orang terus menggunakannya meskipun mengetahui bahwa itu sering kali beracun,” ujar Kersi.
Baca juga: Sering Keteteran? Coba Deh ‘Bullet Journal’, Bikin Hidup Lebih Teratur
Timbul Standar Kecantikan yang Sulit Digapai
Fenomena beauty filter dapat merusak mental dan kepercayaan diri seseorang karena adanya standar kecantikan yang sulit dijangkau serta tak masuk akal. Mereka kerap lupa bahwa sejatinya manusia tak ada yang sempurna. Dr Peace Amadi, PsyD menyebut kondisi ini memicu perilaku kompulsif atau menghalalkan segala cara demi terlihat cantik meskipun harus mengorbankan fisik dan harga diri.
“Awalnya tampaknya tidak berbahaya, tetapi sedikit edit sini dan sedikit edit sana dapat berubah menjadi kecenderungan obsesif-kompulsif seputar citra tubuh dan munculah standar kecantikan yang sulit dijangkau. Hal ini membuat Anda lupa bahwa kenyataannya tidak ada manusia yang sempurna,” papar Amadi.
Resiko Alami Disforia
Dr Peace Amadi, PsyD menemukan bahwa beauty filter berisiko memicu masalah disforia. Disforia adalah keadaan di mana seseorang merasa tidak nyaman, tak bahagia dan kurang sehat karena sesuatu hal. Kondisi ini muncul lantaran pengguna mengalami dismorfik tubuh alias gangguan mental di mana pengidapnya sulit berhenti memikirkan kekurangan fisik atau penampilan.
“Kesenjangan yang melebar antara diri ideal yang ditingkatkan secara digital dan diri sebenarnya menciptakan disforia. Kemudian munculah depresi, gangguan makan, dan masalah terkait OCD, termasuk gangguan dismorfik tubuh, juga meningkat,” terang Amadi.
Itu dia bahaya yang berisiko terjadi karena penggunaan beauty filter secara berlebih. Buat kalian yang hobi pakai beauty filter, terus waspada ya dan semoga terhindar dari bahaya di atas.