spot_img
ScoopMenkes: Senyawa Kimia Masuk Tubuh Anak, Sebabkan Gagal Ginjal Akut

Menkes: Senyawa Kimia Masuk Tubuh Anak, Sebabkan Gagal Ginjal Akut

Must read

Jakarta, Mambruks.com-Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang menimpa anak-anak di Indonesia belakangan ini, akibat mengonsumsi obat-obatan yang mengandung zat kimia etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Menkes mengatakan, hal ini berdasarkan analisis toksikologi pasien, obat-obatan yang dikonsumsi pasien, dan rekomendasi WHO. Dia menambahkan, besar kemungkinan pasien terpapar senyawa kimia berbahaya dari obat yang mereka minum.

“Faktor terbesar pemicu peningkatan kasus gangguan ginjal akut ini adalah senyawa kimia masuk ke dalam tubuh anak,” kata Menkes Budi rapat bersama Komisi IX DPR, BPOM, IDAI dan GP Farmasi di DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (2/11).

Baca Juga: Ribka Tjiptaning Duga Ada Persaingan Bisnis di Tengah Kasus Gagal Ginjal Akut

Budi juga menjelaskan, kesimpulan dugaan zat kimia berbahaya penyebab GGAPA pun diperkuat dari hasil pemeriksaan biopsi terhadap 3 pasien di RSCM. Hasil ditemukan terdapat kandungan EG. Bahkan, kata dia, tubuh pasien juga ditemukan ada kandungan kristal calcium oxalate atau pembentukan batu ginjal dalam ginjal pasien.

Budi mengatakan, selain dari penguatan hasil biopsi, pihaknya juga mendatangi rumah pasien GGAPA dan ditemukan obat sirop yang dikonsumsi oleh pasien. Dari penelusuran Kemenkes ke rumah 325 pasien, ungkap Budi, ditemukan 232 jenis obat-obatan. Kemenkes pun sudah menyampaikan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut Budi, dugaan penyebab zat senyawa kimia ini, terbukti ketika pemerintah menghentikan penggunaan obat sirop/zat cair pada pasien serta pemberian obat antidotum atau penawar merek fomepizole mendapat respons sangat baik.

“Kami mengambil kesimpulan bahwa risiko paling besar dari anak-anak kita yang sakit dan meninggal adalah karena senyawa kimia yang masuk ke dalam tubuh anak-anak ini,” ujarnya.

Baca Juga: Cegah Gagal Ginjal Akut Anak, DPR RI Minta BPOM Tarik Obat Sirup dari Pasaran

Sejauh ini, terang Budi, obat antidotumnya fomepizol yang sudah didatangkan ada 246 vial dan 70 vial masih negosiasi. Sedangkan obat fomepizole yang sudah didatangkan berasal dari Singapura sebanyak 30 vial, 16 dari Australia, 200 vial dari Jepang. Sementara dari Amerika sebanyak 70 vial belum tiba di Indonesia. Dengan begitu, total Fomepizol sebanyak 316 vial.

Budi mengaim bahwa obat tersebut sudah didistribusikan ke 17 rumah sakit. Dan, setelah mendapat obat tersebut, kata Budi, 90% pasien sembuh.

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular