Jakarta, Mambruks.com-Pendiri lembaga survei SMCR, Saiful Mujani menyebut pemilih Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto lebih rentan dimobilisasi dalam perhelatan Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu berkaca dari survei SMCR yang menyebutkan mayoritas pemilih Prabowo di Pilpres 2024 berasal dari kalangan menengah ke bawah.
Sebaliknya, pemilih menengah ke atas cenderung memilih Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Sebanyak 36% yang berpendidikan SLTP ke bawah yang memilih Prabowo, sementara yang berpendidikan SLTA ke atas sebesar 28%.
Kemudian, sebanyak 20% dari yang berpendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP/SMP) ke bawah yang memilih Anies, sementara yang SLTA atau SMA ke atas 27%.
Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Salib Prabowo, PDIP Mulai Pikir-pikir
Lalu, Ganjar dipilih oleh sekitar 31% SLTA ke atas dan berpendidikan SLTP ke bawah sebesar 26%.
Saiful menjelaskan bahwa pengaruh tingkat pendidikan terhadap perilaku memilih biasanya dibingkai dalam konteks kelas sosial. Kelas sosial dipercaya berpengaruh terhadap pilihan politik. Ketika membahas kelas sosial dan perilaku memilih, indikator yang dipakai antara lain adalah tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan pendapatan.
Dengan demikian, kata Saiful, latar belakang pendidikan sangat berpengaruh dalam proses sosialisasi. Biasanya, orang yang berpendidikan lebih sulit diyakinkan.
“Orang pendidikan lebih kritis, bisa berdebat, dan tidak mudah dimobilisasi untuk memilih seorang calon. Sebaliknya, orang yang kurang berpendidikan biasanya menjadi target mobilisasi,” kata Saiful dalam rilis pers, Kamis (27/10).
Baca Juga: Sudah Ada Tanda-tanda, Surya Paloh Restui AHY Jadi Cawapres Anies
Dalam konteks ini, menurut Saiful, secara praktis, Prabowo lebih rentan karena pemilih cenderung lebih mudah dimobilisasi. Orang yang kurang berpendidikan lebih mudah dipengaruhi oleh yang berpendidikan lebih baik.