Jakarta, Mambruks.Com – 10 Oktober merupakan hari Kesehatan Mental Sedunia atau Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Peringatan ini diciptakan dan diasosiasikan langsung oleh sebuah lembaga kesehatan dunia yaitu World Federation of Mental Health (WFMH).
Dikutip dari WFMH Global, negara-negara berpenghasilan tinggi memiliki laporan bahwa lebih dari 75 persen penduduknya yang mengidap depresi tidak menerima perawatan yang memadai.
Lebih memprihantinkan lagi dengan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dengan jumlah yang sama seperti negara berpenghasilan tinggi, bahkan tidak memberikan pengobatan sama sekali bagi pengidap gangguan mental.
Artikel Terkait:
Mengenal Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia
Mengenal Arti Mentalitas Kepiting
Selain itu, pandemi COVID-19 telah menciptakan krisis global untuk kesehatan mental, menimbulkan tekanan jangka pendek dan jangka panjang, serta merusak kesehatan mental jutaan orang. Hal tersebut dikonfirmasikan sendiri oleh WHO.
Sekretaris Jenderal PBB mengatakan dampak krisis tersebut dapat berlangsung jauh lebih lama daripada pandemi itu sendiri, jika tanpa tindakan tegas. Situasi tersebut mendesak pemerintah untuk bertindak memperbaiki ketidaksetaraan mencolok yang diekspos oleh pandemi, termasuk akses ke pelayanan kesehatan jiwa.
Tentu saja, masyarakat juga harus peduli tentang hal tersebut. Kita harus saling peduli baik terhadap diri sendiri maupun orang di sekitarnya. sebaiknya masyarakat melakukan hal positif untuk memajukan kesehatan mental dan jiwa daripada mendiskriminasi orang-orang dengan sebutan ‘gila’.
Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia
World Federation of Mental Health (WFMH) telah menetapkan tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 yakni “Make Mental Health & Well Being for ALL a Global Priority” Dilansir dari laman resminya. Tema ini dipilih berdasarkan pemungutan suara secara global, termasuk dari anggota WFMH, pemangku kepentingan, dan pendukung.
Adapun alasan pemilihan tema ini adalah karena ia memiliki makna kesejahteraan orang-orang dengan gangguan mental yang kurang beruntung tak hanya pemerintah saja yang menanggung, akan tetapi masyarakat umum juga ikut berperan. Dengan demikian, siapa pun dituntut harus peduli dengan kesehatan mental, terutama dengan kondisi pandemi seperti saat ini.
Seiring dengan perkembangan zaman, tentunya tema Hari Kesehatan Mental Sedunia dapat berubah. Wanita, anak-anak, kesehatan, pekerjaan, trauma, bunuh diri, dan lain-lain Segala hal yang berhubungan dengan kejiwaan menjadi bagian dari topik yang selalu dicari – cari agar masyarakat memiliki wawasan lebih luas tentang kesehatan mental.
Sekian informasi mengenai Hari kesehatan Mental atau hari kesehatan jiwa seduni yang jatuh pada dan diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Semoga bermanfaat.