spot_img
HeadlinesNatalius Pigai Pertanyakan Klaim PT FI Setor Rp7 T untuk Kabupaten Mimika

Natalius Pigai Pertanyakan Klaim PT FI Setor Rp7 T untuk Kabupaten Mimika

Must read

Jakarta, Mambruks.Com-Aktivis Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai mempertanyakan klaim PT Freeport Indonesia yang mengaku menyetor sekitar Rp6 triliun-Rp7 triliun ke Kabupaten Mimika, Papua setiap tahun. Kata Pigai, klaim tersebut sangat tidak berdasar dan mengada-ada, pasalnya APBD Kabupaten Mimika hanya mencapai Rp5 Triliun.

“APBD Timika saja Rp5 T. Pak Toni Wenas perlu koreksi. Pimpin Freeport tidak kredibel nanti kami akan tanya Freeport USA,” ungkap Pigai melalui cuitannya pada akun twitter @NataliusPigai2, Rabu (28/9).

Ditambahkan Mantan Komisioner Komnas HAM RI tersebut, tahun 2021 Kabupaten Mimika mendapat kucuran dana dari PT Freeport Indonesia sebesar Rp 600 Miliar dan tahun 2022 mencapai RP 900Miliar.  “Saya baru dapat Info dari Badan Pendapatan Daerah Timika Tahun 2021 sebesar kira-kira 600 M dan Tahun 2022 Timika dapat 900 M. Jadi Rp1 T saja tidak sampai,” sambung Pigai.

Baca Juga: Tongoi Papua PT Freeport Indonesia Gelar RAKER Persatukan Karyawan Papua untuk Bangkit dan Bergerak Bersama

Sebelumnya, Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan pihaknya rutin menyetor dividen kepada Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Mimika sebagai pemegang saham perusahaan setiap tahun. Selain itu, perusahaan juga menyetor dana bagi hasil (DBH) sebesar 6 persen dari keuntungan bersih untuk daerah.

“Dalam undang-undang (uu) minerba 10 persen dari keuntungan perusahaan adalah untuk diambil negara, 4 persen pemerintah pusat, 6 persen pemerintah daerah. Total-total kontribusi PTFI ke Papua, Kabupaten Mimika sekitar Rp6 triliun-Rp7 triliun per tahun,” ungkap Tony dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (27/9) seperti dilansir dari laman CNNIndonesia.Com.

Baca Juga : Presiden Jokowi Yakin Harta Karun Freeport Mencapai 20x Lipat

Sementara, Freeport Indonesia mengalokasikan dana sekitar Rp1,5 triliun per tahun untuk membantu masyarakat di sektor pendidikan dan kesehatan. Untuk sektor kesehatan, perusahaan menyediakan lima fasilitas kesehatan (faskes) gratis bagi warga Kabupaten Mimika untuk berobat.

“Seluruh penduduk tujuh suku Papua bisa berobat gratis di faskes kami di lima tempat. Satu rumah sakit, lima klinik lain di pegunungan. Ini dari masuk angin sampai operasi besar,” jelas Tony.

Kemudian, Freeport Indonesia juga mengelola sekolah. Salah satunya Taruna Papua Boarding School.

 

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular