Bali, Mambruks.com- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan secara resmi mengubah nama kawasan Kota Tua menjadi Batavia. Penggantian nama Kota Tua dilakukan usai rampungnya revitalisasi di kawasan tersebut.
Nama Batavia diambil sesuai aslinya terdahulu. Batavia disebut Anies sebagai tempat yang penuh sejarah.
“Jadi ini adalah pembukaan kembali Kota Tua Jakarta. Kawasan Kota Tua ini kita namai kawasan Batavia sebagaimana nama aslinya dulu,” kata Anies kepada wartawan usai meresmikan pembukaan kembali Kota Tua beberapa waktu lalu.
Baca juga: Diperiksa Dugaan Korupsi Formula E, KPK Pastikan Anies Tak Diperlakukan Istimewa
Ada alasan kenapa orang nomor satu di Jakarta tersebut mengganti nama Kota Tua menjadi Batavia. Menurutnya, pengunjung yang datang ke sana bukan untuk melihat masa lalu, tapi juga untuk melihat masa depan kota modern yang ditempatkan di kawasan paling tua.
Jadi, tambah Anies, mendatangi Kota Tua kayaknya mengunjungi kawasan tua untuk melihat masa depan. Ia pun berharap nantinya lebih banyak lagi kawasan-kawasan di Jakarta yang seperti Kota Tua.
“Apa itu masyarakat modern sebuah kota? Masyarakat yang mengandalkan transportasi umum, masyarakat yang menjalankan mobilitas bebas emisi, karena itu di tempat ini dibangun fasilitas sepeda untuk kendaraan bebas emisi, untuk pejalan kaki di antara gedung-gedung bersejarah,” ujar dia.
Lebih lanjut, Anies juga menjelaskan bahwa selain modern, Kota Tua juga dikonsep untuk ramah pejalan kaki dan sepeda. Sehingga datang ke Kota Tua tidak ada strata, semua setara.
Baca juga: Benarkah Anies Baswedan Dijegal Jadi Capres 2024?
“Itulah sebabnya mengapa kita ubah menjadi kawasan pejalan kaki dan kita harapkan dengan begitu perjalanan di Kota Tua menjadi pengalaman, karena mereka menyaksikan kawasan yang unik di mana masa lalu dan masa depan dikombinasikan, itulah konsep yang diterapkan di dalam membangun kawasan Batavia ini,” ujar Anies.