spot_img
ScoopSurvei LSI: Bukan BLT, Mayoritas Publik Ingin Pemerintah Subsidi Bahan Pokok

Survei LSI: Bukan BLT, Mayoritas Publik Ingin Pemerintah Subsidi Bahan Pokok

Must read

Jakarta, Mambruks.com-Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat lebih menyukai pemerintah memberikan subsidi kepada bahan-bahan pokok daripada bantuan langsung tunai (BLT).

Sebab, menyikapi naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 24,17 triliun dalam bentuk BLT.

Selama empat bulan, terhitung pada September sampai Desember 2022, masyarakat miskin mendapat bantuan sebesar Rp 150 ribu. Total, terdapat 20,6 juga keluarga penerima manfaat (KPM)  yang mendapatkan BLT BBM senilai Rp 600 ribu.

“Kita lihat disini mayoritas menyatakan lebih suka subsidi harga barang, sehingga lebih terjangkau dan dinikmati seluruh masyarakat. Sebanyak 58,1 persen,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam siaran daring, Minggu (4/9).

Baca Juga: Harga Baru BBM Sudah di Tangan Jokowi Hari Ini, Ini Bocorannya

Sementara itu, lanjut Djayadi, hanya 39,5 persen publik yang setuju pada bantuan langsung tunai kepada masyarakat yang membutuhkan. “Jadi mayoritas itu lebih memilih subsidi harga barang,” ucap Djayadi.

Terdapat 24 persen publik yang tidak menjawab terkait isu tersebut. Survei ini dilakukan pada 13-21 Agustus 2022.

Populasi survei ini adalah seluruh warga Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, maupun sudah menikah ketika survei dilakukan.

Baca Juga: Ini Dia Harga Terbaru BBM di Wilayah Papua dan Maluku

Populasi survei dipilih secara random atau multistage random sampling 1.220 responden dengan margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

“Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check),” pungkas Djayadi.

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular