Jakarta, Mambruks.Com – Viral sebuah video yang melihatkan seorang mahasiswa baru Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, SulSel, diusir oleh dosen karena sebut dirinya non biner.
Non biner merupakan istilah identitas gender yang umumnya tidak sama dengan biner. Sedangkan, biner adalah identitas gender laki-laki/perempuan yang telah ditentukan sejak lahir. Istilah lain untuk non biner adalah (enby).
Dalam ilmu psikologi gender dikenal dalam wujud spektrum yang bervariasi. Ada kelompok yang tidak merujuk pada perempuan dan laki-laki, disebut sebagai gender non biner (non-binary).
Artikel Terkait:
Wakil Ketua MPR RI : Perempuan Harus Aktif Perjuangkan Kesetaraan Gender
Di Indonesia, sebenarnya istilah non-biner ini bukan lah suatu konsep yang asing.
Di Sulawesi Selatan, masyarakat Bugis mengenal sosok ‘Bissu’ sebagai kaum pendeta yang tidak mendefinisikan dirinya sebagai laki-laki ataupun perempuan.
Bissu digambarkan termasuk sebagai kelompok non biner yang muncul karena pengaruh adat dan tradisi.
Lantas, apa itu non-biner dan bagaimana statusnya di mata masyarakat Indonesia? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Istilah Non Biner
Non biner merupakan salah satu dari beragam identitas gender yang ada. Dengan itu, kini untuk mengidentifikasi gender seseorang, tak hanya bisa dilakukan dengan melihat struktur biologis secara mentah.
Namun juga bisa dari pengaruh pola pikir manusia yang cenderung menentukan gendernya sendiri sesuai dengan kehendaknya.
Dengan kata lain, kelompok non biner tidak mengakui jenis kelaminnya secara spesifik, terlepas dari apa pun penampilan fisiknya.
Mengutip situs MedicalNewsToday, non biner bukan lah seorang transgender ataupun waria.
Identitas mereka sangat bervariasi dan tidak hanya dikelompokkan dalam dua spektrum saja.
Seorang non-biner bisa mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan dan laki-laki sekaligus (bigender), fluidgender yang fleksibel, tak bergender (agender), dan lain sebagainya.
Dalam ilmu psikologi, gender non biner dikenal juga dengan istilah genderqueer atau gender nonconforming.
Keberadaan kelompok non biner masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat Indonesia. Bahkan, kelompok non-biner dikategorikan sebagai LGBTQ yang keberadaannya berlawanan dengan norma sosial dan budaya.
Ada beberapa fakta unik tentang kelompok non biner yang tak banyak diketahui publik. Dirangkum dari situs Transequality, berikut uraiannya:
Fakta-fakta Unik Non-Biner
- Non biner bukanlah suatu hal yang baru, identitas non-biner telah diakui sejak ribuan tahun lalu oleh budaya dan masyarakat di seluruh dunia.
- Beberapa orang non biner menjalani prosedur medis untuk membuat tubuh mereka lebih sesuai dengan identitas gender yang mereka inginkan.
- Kebanyakan orang yang transgender tidak non biner.
Sebab, seorang transgender memiliki identitas gender baik laki-laki atau perempuan dan harus diperlakukan seperti laki-laki atau perempuan lainnya.
- Menjadi non-biner tak sama dengan interseks.
Orang interseks memiliki anatomi atau gen yang tidak sesuai dengan definisi khas pada pria dan wanita.
Kebanyakan orang interseks mengidentifikasi dirinya sebagai pria atau wanita, sedangkan non biner tidak.
- Kelompok non biner sebenarnya sudah tercatat dalam berbagai sejarah dan mitologi dunia.
Namun, keberadaannya masih sangat sedikit dan tidak bisa merepresentasikan jumlah populasi gender yang sebenarnya.
Pada tahun 2018, sebuah penelitian jurnal Pediatrics menyatakan bahwa 3% remaja yang disurvei di Minnesota, Amerika Serikat, mengidentifikasi diri mereka sebagai non-biner.
Artikel Menarik:
Daftar DTKS Tahap 3 Dibuka 22 Agustus 2022
Penelitian ini langsung membuat sejumlah negara turut melegalkan keberadaan gender non biner secara hukum.
Australia menjadi negara pertama yang mengakui gender non biner dan memfasilitas warganya untuk mengisi kolom gender selain dari laki-laki atau perempuan.
Alex McFarlane, menjadi warga Australia pertama yang memanfaatkan fasilitas tersebut pada tahun 2003.