spot_img
Scoop5 Sebab Susah Memperbaiki Kebiasaan Belanja Impulsif, Sering Terjadi!

5 Sebab Susah Memperbaiki Kebiasaan Belanja Impulsif, Sering Terjadi!

Must read

Jakarta, Mambruks.com– Belanja termasuk aktivitas rutin setiap orang. Baik itu belanja harian maupun bulanan, belanja juga tidak terlepas dari berbagai kebiasaan buruk. Salah satu yang sering terjadi yaitu kebiasaan belanja impulsif.

Dilansir dari IDN Times, walaupun tahu jika hal itu tidak baik, namun masih cukup banyak orang kesusahan keluar dari kebiasaan belanja impulsif. Berbagai sebab turut mempengaruhi mengapa seseorang tidak kunjung mampu memperbaiki kebiasaan tersebut. Lima di antaranya dalam penjelasan di bawah ini.

1. Cashflow yang Amburadul

5 Sebab Susah Memperbaiki Kebiasaan Belanja Impulsif, Sering Terjadi!

Pemasukan dan pengeluaran merupakan kunci utama kestabilan finansial. Kita harus mengetahui aliran keduanya secara jelas dan mendetail. Jangan sampai arus keuangan memiliki label lebih besar pasak daripada tiang.

Cashflow yang bersifat amburadul menjadi penyebab utama seseorang susah memperbaiki kebiasaan belanja impulsif. Informasi keuangan yang tidak akurat membuat seseorang kurang berhati-hati dalam belanja. Ia suka membeli apapun tanpa mempertimbangkan kestabilan finansial ke depannya.

2. Tidak Ada Shopping List

5 Sebab Susah Memperbaiki Kebiasaan Belanja Impulsif, Sering Terjadi!

Dalam berbelanja, kita harus tahu daftar barang apa saja yang hendak dibeli. Entah itu kebutuhan dapur, berbagai peralatan mandi, maupun aneka barang-barang kecil yang lain. Tapi sebagian besar orang malah meremehkan dan tidak mencatat apa saja barang yang harus dibeli.

Tindakan ini membuat kebiasaan belanja impulsif semakin menjadi-jadi. Semua yang terlihat menarik di beli tanpa pertimbangan lebih jauh. Niat awal hanya membeli peralatan mandi dan kebutuhan dapur, pulang-pulang malah memborong seluruh isi toko.

3. Kategorikan Prioritas

5 Sebab Susah Memperbaiki Kebiasaan Belanja Impulsif, Sering Terjadi!

Prioritas kebutuhan harus diutamakan. Tidak ada kata tidak. Ini dikarenakan prioritas kebutuhan berperan besar terhadap kelangsungan hidup. Ketika prioritas tidak terpenuhi, keseimbangan hidup akan sedikit terganggu.

Tidak adanya kategori yang jelas terkait prioritas membuat seseorang terus terjebak kebiasaan belanja impulsif. Dalam membeli barang, mereka tidak mampu mempertimbangkan dari segi manfaat dan kebutuhan. Melainkan membeli atas dasar ketertarikan sesaat.

4. Membeli Barang Promo

5 Sebab Susah Memperbaiki Kebiasaan Belanja Impulsif, Sering Terjadi!

Promo menarik yang bertebaran kerap menjadikan seseorang khilaf. Merasa sayang jika dilewatkan, pada akhirnya kita membeli barang lucu walaupun tidak terlalu dibutuhkan. Kebiasaan seperti ini terjadi berulang sepanjang waktu ketika berbelanja, baik secara online maupun offline.

Selalu memuaskan rasa penasaran akan promo rupanya merupakan sebab seseorang sulit membebaskan diri dari kebiasaan belanja impulsif. Apa yang tidak direncanakan akan dibeli asal harganya murah. Rasa sayang melewatkan diskon lebih diperhatikan daripada kestabilan finansial yang hampir tumbang.

5. Tergoda dengan Tren

5 Sebab Susah Memperbaiki Kebiasaan Belanja Impulsif, Sering Terjadi!

Membahas milenial dan gen z, salah satu karakter unik mereka yaitu selalu terpaku tren. Termasuk perkembangan tren dalam bidang fashion, teknologi, maupun tren dari segi yang lain. Uang berapapun tidak masalah habis asal mampu mengikuti suatu tren.

Ini erat kaitannya dengan kebiasaan belanja impulsif. Tidak bisa menahan diri dari godaan tren membuat seseorang semakin terseret arus kebiasaan belanja tersebut. Membeli barang di luar rencana seolah menjadi hal yang wajar dilakukan ketika tengah berbelanja.

Tidak sedikit orang yang kesusahan memperbaiki kebiasaan belanja impulsif. Tanpa disadari, ini berpotensi membuat kestabilan finansial oleng. Jika kondisi keuangan tidak terselamatkan, hidup akan berakhir kacau tak terarah.

Artikel lainnya: 5 Tips Ampuh Fasih Berbicara Bahasa Asing

 

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular