spot_img
ScoopBerenang dengan Hiu Paus di Nabire, Papua

Berenang dengan Hiu Paus di Nabire, Papua

Mengenal Lebih Dekat Hiu Paus di Nabire, Papua

Must read

Jakarta, Mambruks.com– Berenang bersama hiu paus atau Rhincodon typicus adalah pengalaman tak terlupakan. Kamu bisa melakukannya di perairan Kwatisore, Teluk Cenderawasih, Kabupaten Nabire, Papua. Hiu paus mudah dijumpai di kawasan ini sepanjang tahun.

Menurut Tempo, sebagai peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan nelayan setempat menyebut hiu paus dengan panggilan nama gurano bintang.

Waktu yang tepat untuk menyaksikan atau berenang dengan Hiu Paus di perairan Kwatisore, Nabire, Papua, ini adalah pada pagi atau sore hari.

Wisata hiu paus di Kwatisore juga dikembangkan sebagai ekoturisme atau wisata alam berkelanjutan. Paket wisata hiu paus di perairan Kwatisore dilakukan oleh operator wisata yang telah mengantongi izin dari Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Papua.

Namun, Hari Suroto menjelaskan ada beberapa peraturan ketika ingin berenang dengan Hiu Paus tersebut. Tujuannya, menjaga kelestarian hiu paus di habitat aslinya dan menjaga perilaku mereka tetap alami atau tidak berubah sebagai reaksi dari kehadiran wisatawan.

“Ada beberapa aturan yang harus ditaati oleh wisatawan dalam berinteraksi dengan hiu paus,” kata Hari Suroto

1. Satu kelompok wisata maksimal 7 orang
Dilarang menyaksikan hiu paus secara beramai-ramai. Dalam satu perahu, hanya boleh terdiri dari satu kelompok wisatawan. Satu kelompok itu maksimal enam orang atau enam wisatawan dengan didampingi seorang pemandu. Total ada tujuh orang dalam satu perahu.

2. Mengatur kondisi perahu
Ketika berlayar, perahu harus mengatur kecepatan maksimal 10 knot dalam jarak 1 kilometer atau 2 knot dalam jarak 50 meter dari bagan. Jarak antara perahu dengan hiu paus paling dekat 20 meter.

Saat mencapai area yang dekat dengan hiu paus, mesin perahu harus dalam keadaan mati dan dilarang membuang jangkar. Perahu dapat ditambatkan pada bagian tertentu di perairan.

3. Pengarahan kepada wisatawan
Pemandu harus memberikan pengarahan kepada wisatawan sebelum berenang di perairan dekat hiu paus. Cukup pengarahan singkat, sekitar 10 sampai 15 menit dan dapat dilakukan selama perjalanan. Pengarahan ini mencakup ucapan selamat datang dan perkenalan diri, pengaturan waktu dan spot yang dituju, pengenalan tentang hiu paus, aturan berinteraksi dengan hiu paus, dan mempersilakan wisatawan untuk bertanya.

4. Ketentuan saat snorkeling
Saat berada di air, wisatawan harus mengikuti pemandu. Pemandu turun ke air pertama kali diikuti dengan para wisatawan. Di dalam air, pemandu berperan sebagai pemimpin grup yang harus memperhatikan dan siap membatu semua peserta.

Artikel lainnya: 5 Wisata Terindah Di Jayapura, Papua

Wisatawan yang snorkeling harus masuk ke dalam air setenang mungkin. Jaga jarak untuk memberikan ruang pada hiu paus, sekitar 2 meter dari tubuh hiu paus, dan 3 meter dari ekornya. Penggunaan scuba dibatasi. Maksimal dua pengguna Self-Contained Underwater Breathing Apparatus(Scuba) atau perangkat bernapas bawah air dalam satu kelompok wisata. “Akan lebih bagus tidak pakai scuba,” kata Hari.

Durasi berinteraksi dengan hiu paus maksimal 60 menit untuk setiap kelompok wisatawan. Dilarang mengeluarkan suara keras, melakukan gerakan mendadak, dan mencipratkan air yang dapat memprovokasi atau mengganggu hiu paus.

Dilarang menyentuh atau mengejar hiu paus secara aktif. Bila wisatawan yang sedang snorkeling didekati oleh hiu paus, wisatawan harus tetap tenang dan berenang ke samping. Boleh memakai kamera bawah air tanpa mengaktifkan lampu kilat atau flash.

Setelah menyaksikan hiu paus, para wisatawan harus berenang kembali menuju perahu sesuai durasi kunjungan. “Pemandu harus menjadi orang terakhir yang keluar dari air,” katanya.

 

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular