Jakarta, Mambruks.com- Self Acceptace atau Penerimaan Diri dapat diartikan sebagai pengakuan yang relatif objektif terhadap diri sendiri atau pengakuan atas kemampuan dan pencapaian individu. Aspek Penerimaan diri sering dipandang sebagai komponen utama kesehatan mental.
Saat individu menerima diri sendiri, maka harus menerima setiap bagian dari dirinya, bukan cuma hal-hal positif saja, lho. Penerimaan diri tidak hanya mengenali kelemahan, tetapi tetap menerima diri sendiri sepenuhnya termasuk kelemahannya.
Secara umum sikap perilaku Penerimaan Diri berhubungan dengan kebahagiaan; semakin baik menerima diri sendiri, semakin tinggi kebahagiaan yang diperoleh dan nikmati. Manfaat lain dari Penerimaan Diri adalah kemampuan dalam penurunan gejala depresi, cemas, kritik diri dan sebagainya.
Individu yang memiliki penerimaan diri yang tinggi akan mampu mengatakan dengan tegas ini adalah diri saya. Menjadi individu yang tidak iri dengan hasil pencapaian orang lain, tidak saling merendahkan diri, serta individu selalu bersyukur dengan apa yang dimilikinya.
Baca juga: Tips Hadapin Silent Treatment, Jangan Emosi
Tips Meningkatkan Self Acceptance
1) Fokus pada Penerimaan Diri
Buatlah komitmen untuk fokus pada penerimaan diri, Ini artinya memutuskan untuk mengatasi tingkat penerimaan diri sendiri dan ada ihtiar untuk mengusahakannya. Untuk memulai, perhatikan Self-Talk diri sendiri dan apa pun yang membuat dan mendorong kearah menyalahkan diri sendiri. Buatlah catatan penerimaan diri dan tuliskan pesan yang sebaiknya dikirimkan kepada diri sendiri.
2) Evaluasi Trauma Masa Lalu
Kaji dan atasi setiap trauma masa lalu, atau lupakan. Jika memiliki trauma di masa lalu, maka catatlah dan tulislah di jbuku catatan. Cobalah untuk mengidentifikasi setiap trauma yang telah dialami dan mulai memprosesnya untuk solusi dimasa sekarang. Mungkin perlu dilakukan dengan bimbingan psikolog atau cukup dilakukan sendiri dahulu.
3) Tentukan sistem Nilai Diri Sendiri
Lakukan inventarisasi tentang apa yang diyakini dan apa yang tidak diyakini. Tuliskan nilai-nilai terpenting dalam menjalani hidup dan mengapa ingin hidup dengan nilai-nilai itu. Sistem nilai mungkin mencakup sebagian dari apa yang diajarkan kepada saat tumbuh dewasa, tetapi mungkin juga membuat keputusan sadar untuk tidak memasukkan sebagian dari apa yang diajarkan untuk diyakini dalam keluarga asal. Sistem nilai bagi diri sendiri seharusnya hanya mencakup apa yang tepat untuk diri sendiri.
4) Koreksi Pesan Negatif
Lakukan untuk mengoreksi pesan-pesan negatif yang ada dalam diri sendiri. Menggunakan diri orang dewasa dari pihak ayah atau ibu, berbicaralah dengan anak batiniah diri sendiri dan perbaiki pesan-pesan negatif yang dikirimkan kepada diri sendiri. Tulislah kepada anak batiniah sendiri dan bicaralah padanya seperti berbicara dengan anak kecil mana pun. Jelaskan mengapa pesan itu salah dan putuskan bagaimana cara dan ingin memperbaikinya. Misalnya, jika pesannya adalah “Saya tidak cukup baik,” jelaskan kepada anak batin mengapa cukup baik.
5) Memaafkan Diri Sendiri
Maafkan diri sendiri atas kesalahan dan kegagalan. Buatlah keputusan sadar untuk menawarkan diri perihal pengampunan. Setiap orang tidak bisa menyalahkan diri dirinya sendiri untuk hal-hal yang tidak diketahui atau tidak disadari sebelumnya, bahkan jika kondisi berubah menjadi menyadarinya sekarang. Penting untuk belajar dari kesalahan sendiriu, bahwa tidak pernah membantu untuk terus menghukum diri sendiri atas penyesalan yang mungkin dimiliki.