Tegal, Mambruks.com- Saat ini kebanyakan generasi milenial enggan menjadi peternak kambing. Salah satu penyebabnya harus berbaur dengan ternak yang berbau khas. Tapi tidak bagi generasi milenial dari Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal ini, Amron Maqdiyan (25).
Among, panggilan akrabnya, dikenal sebagai pelaku usaha ternak kambing. Padahal awal usaha ternak itu hanya coba-coba. “Pada tahun 2019, setelah lulus kuliah dan sambil menunggu panggilan kerja, coba-coba beli kambing dua. Lama-kelamaan kambingnya jadi banyak dan bisa dijual,” tutur Among dikutip dari PanturaPost, Minggu (6/11/2022).
Pilihan menjadi wirausaha kambing itu mendapatkan dukungan dari orang tuanya. Alhasil dia terus melanjutkan usahanya itu hingga kini. Seiring berjalannya waktu, usahanya berkembang. Bahkan setiap lebaran haji tiba, kambingnya banyak yang beli.
“Saat lebaran haji kemarin terjual 13 ekor, bulan kemarin 9 ekor cempe. Kini kambing yang ada di kandang tinggal 22 ekor. Kalau bilang untung nya yah jutaan lah. Yang penting anak muda kalau mau usaha ternak kambing yang mempunyai bau yang khas, jangan gengsi, yang penting menghasilkan cuan,” jelasnya.
Baca juga: Ermaneli, Pengusaha Rendang: Alhamdulilah Sudah Tembus Pasar Asia dan Eropa
Dalam usaha ternak kambing, dirinya tidak menjual induknya. Tetapi menjual yang bakalan bandot (kambing yang mau menjadi jantan dewasa) dengan bandotnya. Dengan sistem jual kambing seperti itu, usaha kambing akan terus berkembang dan berlanjut.
“Indukan kambingnya kita ngga jual, jadi biar berkembang terus atau beranak. Yang kita jual itu kambing yang mau jadi bandot dan bandotnya,” tutur dia.
Among berharap ke depannya bisa memperbaiki desain kandang, SDM dan pakan agar lebih maju.
