Jakarta, Mambruks.com- Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Persebaya Surabaya vs Arema FC pada Sabtu (1/10) malam, menyisakan duka yang mendalam. Informasi terakhir jumlah korban meninggal dunia akibat kericuhan itu mencapai 178 orang, termasuk anak-anak.
Tak sedikit anak-anak bersama keluarganya yang masih berada di tribun penonton saat polisi menembakkan gas air mata. Padahal menurut dokter spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta, Sp.A, kondisi paru-paru anak lebih rentan dibanding orang dewasa.
“Kapasitas paru yang masih terbatas membuat efek gas air mata jadi lebih berat dirasakan oleh anak-anak. Gas air mata tidak boleh digunakan untuk mengendalikan massa/kerumunan yang terdapat anak-anak di dalamnya,” ujar dr Denta, sapaan akrabnya, dalam cuitan di Twitter
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Liga 1 Dihentikan Sementara
Selain itu, orang tua juga disarankan tidak mengajak anak menonton pertandingan yang digelar malam hari, terlebih yang berpotensi terjadi kerusuhan, seperti laga derby. Laga derby adalah pertandingan yang mempertemukan dua klub dengan penggemar fanatik yang mempunyai rivalitas tersendiri, seperti Persebaya vs Arema.
Saran saya, kalo mau bawa anak ke pertandingan bola, hanya setelah anak tersebut di atas 5 tahun. Itu pun tidak semua pertandingan bisa ditonton. Pertandingan malam dan/atau pertandingan yg risiko rusuh tinggi, jangan bawa anak2. Keselamatan anak di atas kesenangan orang tua🙏🏻 https://t.co/oKkTnqFN8K
— K. S. Denta (@sdenta) October 2, 2022
Sebagai orang tua, Anda mungkin ingin memperkenalkan olahraga dan sportivitas pada anak. Hal tersebut tentu saja baik, namun jangan lupa untuk mempertimbangkan risiko keselamatan yang mungkin terjadi, ya. Ingat seperti kata dr Denta, keselamatan anak melebihi kesenangan orang.