Jakarta, Mambruks.Com – Setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari Batik Nasional. Batik terdiri dari beberapa motif, simak filosofi motifnya disini. Hari batik ini juga dipilih karena berkenaan dengan pengakuan batik yang menjadi warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia.
Menko Kesejahteraan Rakyat mengajukan batik sebagai intangible cultural heritage (ICH) pada 4 Oktober 2008. Pengajuan itu ditujukan kepada Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di Jakarta. Dikutip dari Kompas.com.
Artikel Terkait:
Kenali Perbedaan Batik Pedalaman dan Pesisiran
Tampil Tradisional, Istri Dubes RI Pakai Batik di Pemakaman Ratu Elizabeth II
Melalui sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda pada 2 Oktober 2009, batik resmi ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO.
Menjadi warisan budaya tak benda dari Indonesia, batik terdiri dari beragam motif yang mengandung makna dan filosofi tersendiri.
Dilansir dari Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian, motif batik merupakan corak atau pola yang menjadi kerangka gambar pada batik. Motif batik bisa berbentuk hewan, manusia, geometris, maupun motif lain. Batik Indonesia memiliki beberapa motif yang berhubungan dengan budaya masing-masing wilayah.
Langsung saja simak beberapa motif batik, tentu dengan filosofinya. Berikut penjelasannya.
1. Alas-alasan
Motif batik Alas-alasan ini berasal dari kata alas. Alas dalam bahasa Jawa artinya hutan. Maka seperti hutan, motif ini terdiri dari berbagai macam binatang. Penggunaan motif ini sebetulnya diharapkan mampu mengajak orang lain untuk membaca ulang dalam menjalani kehidupan di dunia agar selalu mawas diri, arif, dan juga bijaksana.
2. Emprit Burung
Motif batik emprit atau pipit sendiri adalah burung yang selalu bersama – sama dengan kelompoknya dan tak pernah terpisah. Meski berbadan kecil,burung ini mampu bertahan menghadapi dunia yang luas lantaran kerap hidup berkelompok.
Motif batik emprit menyampaikan pesan bahwa sebagai makhluk sosial, manusia harus belajar dari alam sekitar. Maksudnya adalah manusia hidup berdampingan dan menjaga hubungan baik dengan sesamanya.
3. Lung-lungan
Motif batik lung-lungan sendiri diambil dari kata tulung – tulungan dan terdiri dari ornamen-ornamen tumbuhan yang saling terkait atau mengait. Motif ini batik ini memiliki makna tulung-tulungan yang dalam bahasa Indonesia artinya tolong-menolong. Tak hanya itu, lung-lungan juga menyiratkan harapan agar pemakai memiliki kehidupan sosial yang baik.
4. Sekar jagad
Motif batik Sekar jagad secara harfiah memiliki arti bunga dunia. Seperti namanya, batik dengan motif ini menampilkan banyak bunga – bungaan yang indah. Harapan yang tersimpan dari motif sekar jagad ini yaitu agar dengan penuh pesona pemakai dapat menampilkan kegembiraan dan keelokan budi.
5. Sido Mulyo
Motif batik berasal dari kata Sido yang berarti jadi, dan mulyo berarti kecukupan dan kemakmuran. Batik sido mulyo biasanya motifnya terdiri dari beberapa ornamen, seperti rumah yang dikelilingi lung-lungan. Pada hari pernikahan, batik ini sering dikenakan oleh masyarakat, harapannya agar keluarga yang baru terbentuk dari pernikahan tersebut selalu memperoleh kemuliaan.
Sekian informasi mengenai Hari batik serta beberapa macam batik dan filosofinya. Semoga batik tidak hanya menjadi warisan budaya Indonesia, tetapi juga dapat semakin membawa Indonesia semakin Maju.