Malang, Mambruks.com- Tragedi berdarah terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) malam. Tercatat hingga Minggu (2/10) pukul 9.30 WIB, sebanyak 130 orang meninggal dunia.
Korban meninggal merupakan penonton dan dua di antaranya polisi. Selain itu, ratusan orang dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Rumah Sakit Saiful Anwar merupakan salah satu RS yang menjadi rujukan bagi korban kericuhan di Stadion Kanjuruhan.
Direktur RS Saiful Anwar, dr Kohar Hari Santoso, mengungkapkan mengapa korban tewas di Stadion Kanjuruhan bisa mencapai ratusan orang.
“Berdesakan, trauma kepala dan dada. Terinjak,” kata dr Kohar saat konferensi pers.
“Karena tertekan dadanya. Terjatuh juga,” lanjut dia.
dr Kohar menuturkan, saat ini ada 17 jenazah belum teridentifikasi. Sedangkan belasan orang masih mendapat perawatan di IGD.
“Dirawat di IGD ada 8, luka berat 4, luka ringan dan luka sedang 6. 17 jenazah yang dikirim belum teridentifikasi tim sudah identifikasi jadi sebentar lagi ketemu keluarga dan prosesi keagamaan dimandikan disalatkan dikafani,” ucap dia.
Baca juga: Sejarah Dan Kronologi Peristiwa 9/11 Di Amerika Serikat
Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, biaya perawatan para korban di RS Saiful Anwar ditanggung penuh oleh Pemprov Jatim.
Sedangkan bagi korban dirawat di RS tingkat kabupaten/kota akan ditanggung oleh pemda/pemkot setempat.
“Saya sampaikan penanganan di RS Saiful Anwar maka dalam tanggungan Pemprov. Kalau di Pemkab dan Kabupaten serta warga kabupaten Malang maka dalam tanggungan Pemkab. Di kota juga tanggungan kota,” kata Khofifah.
“Kami, Pak Bupati, Pak Wali Kota sampaikan santunan kematian. Pemprov juga hal sama. Luka berat juga diberi bantuan. Kita semua berduka mendalam,” tutur dia.