Ada kabar seru nih dari Kalimantan Barat! Jadi, Menteri HAM kita yang terkenal berani dan tegas, Natalius Pigai, baru aja dapat gelar kehormatan dari Suku Dayak di Mempawah. Gelarnya keren banget, namanya Pati Nagari Binua Taragi, yang artinya Pati Matahari Terbit. Konon, gelar ini punya makna mendalam, lho. Bukan sekadar gelar asal-asalan.
Natalius Pigai sendiri bilang kalau gelar Pati Matahari Terbit ini menggambarkan hubungan erat antara matahari, bulan, dan bintang yang nempel pada dirinya. Jadi, bisa dibilang dia kayak sosok yang jadi simbol kekuatan dan keseimbangan alam gitu. Apalagi buat dapetin gelar ini, bukan cuma soal simbolis aja, tapi lewat proses panjang dan perenungan mendalam dari para pemangku adat di Binua Terbit.
Menurutnya, pemberian gelar ini udah melalui komunikasi yang dilakukan pemangku adat sama Jubata (Tuhan menurut kepercayaan Dayak), alam, dan sesama manusia. Jadi, nggak asal kasih gelar!
“Dengan memuliakan Tuhan, mencintai sesama manusia, serta memberikan penghormatan, saya merasa telah menjadi bagian dari warga Dayak,” kata Natalius Pigai waktu menghadiri acara ulang tahun HUT Keramat Patih Patinggi 2025 di Desa Sepang, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, pada Sabtu (8/3/2025).
Yang bikin makin respect, Natalius Pigai juga bilang kalau dia ngerasa punya keterikatan kuat sama alam dan masyarakat Dayak. “Kalau alam Dayak disakiti, saya juga ngerasa tersakiti. Kalau diinjak, saya juga ngerasain penderitaan yang sama,” katanya dengan tegas.
Ngomong-ngomong, menurut Natalius, Indonesia ini jadi kuat karena berdiri di atas nagari-nagari yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Jadi, setiap pemimpin yang hebat, pasti punya dukungan dari para patih yang tersebar di berbagai daerah. Keren, kan?
Di acara yang sama, ada juga Penasihat Khusus Presiden, Dudung Abdurachman, yang nggak kalah bangga setelah dapet gelar sebagai Panglima Patinggi Nagaria. Dia bahkan bilang bakal terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mantap banget, ya!
Tapi, nggak cuma soal gelar-gelaran aja. Panglima Jilah, salah satu tokoh penting di sana, ngingetin soal masalah serius yang terjadi di perbatasan Kalimantan Barat. Katanya, peredaran narkoba makin marak dan perlu diwaspadai banget. Jadi, mereka minta supaya ada tindakan serius buat nutup jalur peredaran dan memperketat pengawasan biar nggak makin parah.
“Perlu ada upaya serius dalam menutup jalur peredaran serta meningkatkan pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba,” kata Panglima Jilah dengan nada serius.
Selain itu, Pasukan Merah yang juga terlibat di sana, tetep berkomitmen buat jaga NKRI dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila buat pertahanin keutuhan bangsa. Wah, keren banget sih komitmen mereka!
Kesimpulannya nih, acara pemberian gelar buat Natalius Pigai sama Dudung Abdurachman ini bukan cuma soal gelar doang, tapi lebih ke simbol kekuatan, keseimbangan, dan persatuan yang dijaga sama masyarakat Dayak. Dan pastinya, ini juga jadi pengingat buat kita kalau Indonesia itu besar karena keberagaman yang saling menghargai.
Gimana? Keren, kan? Oh iya, aku juga udah siapin kata kuncinya nih!