Jayapura, Mambruks.com- Gubernur Papua Lukas Enembe belum memberikan pernyataan kepada pers sejak dijadikan tersangka gratifikasi satu miliar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Enembe memilih beristirahat di rumah untuk memulihkan kesehatannya. Penetapan tersangka Lukas Enembe ini berkembang menjadi polemik luas di tengah masyarakat Papua, media sosial hingga media massa.
Baca juga: Lukas Enembe Buka Suara, Sebut Mendagri Dalang di Balik Kasus yang Menjeratnya
Dikutip dari Jubi, Ia mengatakan tidak terkejut dengan penetapan statusnya sebagai tersangka. Karena ini bukan pertama kalinya ia menghadapi upaya-upaya mengkriminalisasi dirinya. Ia menyebut apa yang dihadapinya ini sebagai kriminalisasi bermotif politis.
“Motifnya politis. Mereka ingin menyingkirkan saya dari jabatan gubernur. Mereka ingin jatuhkan Demokrat di Papua. Mereka beranggapan, selama saya masih menjadi gubernur, mereka sulit mengalahkan Partai Demokrat di Papua. Ini Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) yang ingin menyingkirkan Partai Demokrat di Papua.” ungkap Enembe.
Keinginan PDIP untuk menyingkirkan dirinya ini, menurutnya dijalankan oleh jenderal-jenderal purnawirawan polisi. Enembe menyebutkan nama TK, BG dan PW sebagai orang-orang dibalik apa yang dihadapinya saat ini.
“Tahun 2017 mereka (TK dan BG) membawa saya lalu meminta saya menerima PW sebagai pasangan saya untuk maju sebagai gubernur Papua. Saya menolak karena saya sudah memutuskan maju bersama Clemen Tinal almarhum,” jelas Enembe.
Baca juga: Jokowi Minta Gubernur Papua Kooperatif, Kuasa Hukum Pastikan Lukas Enembe Taat Hukum
Di tahun 2021 ini, TK datangkan seorang Menteri untuk mengajukan nama PW sebagai pengganti almarhum Clemen Tinal yang meninggal dunia.
Saat itu, Enembe mengatakan dirinya menanggapi pengajuan nama tersebut dengan mengatakan keputusan berkaitan dengan calon pengganti alrmahum Clemen Tinal sebagai wakil gubernur sudah diserahkan kepada koalisi partai pendukung Lukas Enembe dan Clemen Tinal.
“Jadi apa yang saya hadapi saat ini saya sebut sebagai kriminalisasi karena sudah ada upaya-upaya sebelumnya untuk mengkriminalisasi saya oleh orang-orang yang sama untuk kepentingan PDIP,” ujarnya