spot_img
EditorialStafsus Menhan Lenis Kogoya Jadi DPO TPNPB-OPM: Tangkap Hidup atau Mati

Stafsus Menhan Lenis Kogoya Jadi DPO TPNPB-OPM: Tangkap Hidup atau Mati

“Tidak ada ampun bagi para pengkhianat bangsa Papua Barat ini,” tutup Sebby dengan nada tegas.

Must read

Latar Belakang Penetapan DPO MIMIKA

TPNPB-OPM ATAU Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, yang merupakan sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), secara tegas resmi menyatakan bahwa mereka siap mengeksekusi MATI Lenis Kogoya, Staf Khusus Menteri Pertahanan (Stafsus Menhan), di mana pun dan kapan pun. Pernyataan ini tentu mengejutkan dan menuai perhatian publik.

Juru Bicara (Jubir) TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyampaikan hal ini secara langsung kepada 36 Komando Daerah Pertahanan (Kodap) TPNPB-OPM serta seluruh masyarakat Papua pada Selasa (11/3/2025). Sebby menegaskan bahwa tindakan ini diambil atas dasar penilaian mereka terhadap tindakan dan pernyataan Lenis Kogoya.

Alasan Penetapan DPO oleh TPNPB-OPM

Menurut Sebby Sambom, penetapan status DPO terhadap Lenis Kogoya dipicu oleh pernyataan Lenis yang menyatakan bahwa ia akan menangkap hidup-hidup Sebby Sambom. Hal tersebut disebabkan oleh tuduhan bahwa Sebby sering menyebarkan informasi yang dianggap tidak benar terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, Lenis Kogoya dianggap sebagai pengkhianat yang lebih mementingkan kepentingan Jakarta daripada bangsanya sendiri, Papua Barat.

“Maka dari itu, Lenis Kogoya telah resmi kami tetapkan sebagai DPO TPNPB-OPM. Kami menilai bahwa ia telah mengkhianati bangsanya sendiri, Papua Barat, demi kepentingan pribadi serta mendukung agenda Jakarta atas Papua Barat. Terlebih lagi, ia sempat menyatakan bahwa Jubir TPNPB-OPM seharusnya tidak menghalangi program pemerintah Indonesia terkait pelaksanaan MBG bagi pelajar di sekolah-sekolah Papua. Hal ini sudah jelas menunjukkan bahwa ia memihak Indonesia,” tegas Sebby dalam keterangannya.

Pandangan TPNPB-OPM Terhadap Pendidikan di Papua

Sebby juga menyampaikan pandangannya terkait orang Papua yang telah mendapatkan pendidikan tinggi. Menurutnya, meskipun banyak orang Papua yang telah mengenyam pendidikan tinggi, hanya sedikit yang benar-benar memperjuangkan kemerdekaan Papua.

“Dari semua orang Papua yang bersekolah tinggi, hanya sekitar 5% yang sungguh-sungguh berjuang untuk Papua Merdeka. Sisanya, kebanyakan bekerja untuk Indonesia hanya demi mencari nafkah, mendapatkan posisi, atau mengamankan kepentingan pribadi. Beberapa bahkan sampai menjadi pengkhianat bangsa dengan menjadi agen kolonial, bekerja untuk BIN atau BAIS,” jelas Sebby.

Penegasan Akhir

Di akhir keterangannya, Sebby Sambom menegaskan kembali bahwa Lenis Kogoya termasuk dalam daftar pengkhianat Papua Barat yang tidak akan diberikan ampun. Pernyataan tegas ini menunjukkan betapa seriusnya TPNPB-OPM dalam menindaklanjuti permasalahan ini.

“Tidak ada ampun bagi para pengkhianat bangsa Papua Barat ini,” tutup Sebby dengan nada tegas.

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular