Rakyat Papua tumpah ruah di jalanan Kota Jayapura hari ini Selasa 20 September 2022. Mereka datang dari berbagai sudut kota untuk memberikan dukungan pada pemimpin yang mereka cintai: Lukas Enembe.
Save Lukas Enembe! Bubarkan KPK! Stop Kriminalisasi Lukas Enembe! Demikian teriakan mereka memenuhi jalanan kota hari ini. Mereka bergerak menuju Abepura, sebagai titik pusat massa berkumpul. Satu kata dalam perjuangan: Bebaskan Lukas dari tuntutan hukum!
Ibarat dua sisi mata uang; Rakyat Papua adalah Lukas demikian Pun Lukas adalah Rakyat Papua; buah dari cerminan menyatunya Lukas dengan pahit getir perjuangan rakyat Papua selama ini. Lukas lebih dari seorang Gubernur, dia adalah Ayah, Tokoh, Pemimpin yang selama ini mengayomi mereka.
Rasanya belum ada pergerakan massa yang sedemikian masif seperti sekarang dilakukan rakyat Papua untuk mendukung Lukas yang dalam cara berpikir sederhana rakyat Papua, Lukas sedang diperlakukan tidak adil oleh negara melalui tangan penegak hukum, KPK. Hari ini satu per satu mereka keluar dari rumah atas inisiatif pribadi tanpa mobilisasi; bersatu dalam barisan perjuangan saat mereka tahu pemimpin mereka sedang ‘dikerjain.’
Satu pekan terakhir, ibarat petir di siang bolong Rakyat Papua mendapat kabar : Lukas Enembe Tersangka Korupsi dengan bukti transfer uang sebesar Rp 1 Miliar; hal yang sudah banyak dibantah bahwa uang tersebut adalah uang pribadi Lukas dan tak ada sangkut pautnya dengan fee proyek dari kontraktor seperti dituduhkan. Kesan KPK mencari celah untuk menjerat Lukas sangat telanjang kelihatan setelah berbagi upaya sebelumnya tidak berhasil. Kejadian tahun 2020 baru diproses 2022 itu pun tanpa pemeriksaan terlebih dahulu makin menjadi pertanyaan. Ada apa menargetkan Lukas?
Hari ini Rakyat Papua melakukan perlawanan. Buat Rakyat Papua, perlawanan yang dilakukan bukan soal melawan hukum atau tidak. Menjadi soal ketika hukum kemudian menjadi alat politik segelintir elit atau orang yang mungkin hendak berkuasa atau ingin menguasai Papua. Kebatilan ini yang dilawan Rakyat Papua. Mereka melawan karena tahu Lukas jadi target politik untuk dijatuhkan. Lebih lagi sekelompok orang tersebut melalui KPK menjatuhkan Marwah dan martabat Lukas yang saat ini sedang berjuang agar pulih dari kesehatannya.
Kejahatan apa yang dilakukan Lukas sampai negara memperlakukan dia sedemikian jahat? Lukas adalah abdi negara 10 tahun bahkan memastikan Papua tetap aman bersama NKRI. Lalu negara membalasnya dengan perlakuan ini? Di mana letak kemanusiaannya? Di mana sisi humanisme penegak hukum saat yang bersangkutan sedang sakit lalu mengkriminalisasi dia sedemikian rupa?
Kalau Rakyat Papua hari ini turun ke jalan itu karena mereka marah. Mereka Berhak Marah karena perlakuan tidak adil atas pemimpin mereka dipertontonkan dengan sangat telanjang. Emosi publik hari ini menggelinding bersama kecintaan mereka pada pemimpinnya Lukas Enembe. Kami bersama Lukas! Negara masih harus perlu belajar dari ketulusan dan kejujuran Rakyat Papua yang tak mau dan tak mudah dibohongi.
Frans Pigome
Chief Editor Mambruks.Com
Bapak gubernur LE lebih baik tinggal Indonesia dan
Minta support dari luar dgn perlakuan dilakuin negara Indonesia terhadap dia. LE tetap jadi orang tua kita atau ayah dari kita rakyat papua.
Saya setuju
Setuju dan di sampaikan ke lowongan kerja