Jakarta, Mambruks.Com-Bukan hanya Cenderawasih, Papua memiliki satu jenis burung khas yang tak kalah eksotis. Namanya Burung Mambruk, yang khas dengan mata berwarna merah dilengkapi mahkotanya yang indah.
Suaranya juga khas seperti tertahan di dalam tenggorokan; bruk bruk bruk… dengan nada panjang.
Hasil penelusuran media ini melalui laman indonesia.go.id, mambruk merupakan salah satu di antara 650 spesies burung asal Papua serta bagian dari 1.812 jenis burung di Nusantara. Setidaknya ada tiga spesies mambruk, burung dalam keluarga merpati dan dara (Columbidae) yang seluruhnya endemik Papua.
Baca Juga: Ungkap Kebenaran, Raih Kebaikan
Spesies pertama adalah mambruk selatan (Goura scheepmakeri) atau yang dikenal dunia internasional dengan nama southern crowned pigeon. Mambruk selatan memiliki ciri khas warna biru keabu-abuan dengan jambul rumit semacam renda biru
Ia juga memiliki mata merah dan bulu dada berwarna merah marun gelap. Menurut pakar ilmu burung atau ornitologi, burung paling indah di dunia adalah mambruk selatan.
Spesies mambruk kedua adalah mambruk victoria (Goura victoria). Ia memiliki ukuran lebih besar dari mambruk selatan, bulu biru keabu-abuan, jambul seperti kipas berujung putih, dada merah marun keunguan, dan paruh berwarna abu-abu.
Kakinya juga sedikit kusam, di sayap dan ujung ekornya juga ada garis tebal berwarna abu-abu. Ada pula topeng hitam dia sekitar mata dan irisnya berwarna merah.
Populasi spesies ini tersebar di hutan dataran rendah, hutan rawa dan hutan sagu di utara Papua, termasuk Biak, Yapen, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Mambruk victoria membangun sarang di atas dahan pohon dari ranting dan dedaunan.
Baca Juga: Natalius Pigai Minta KPK Terbuka Sampaikan Posisi Bupati Mimika
Spesies ketiga adalah mambruk ubiaat atau Goura cristata. Ia dikenal pula dengan nama mambruk barat, mambruk biasa, atau mambruk mahkota biru. Ia memiliki ciri fisik nyaris serupa dengan dua spesies lainnya
Menurut data tim Balai Taman Nasional Lorentz pada 2016, burung ini hanya bisa ditemui di hutan Kampung Fanamo, Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika. Ukurannya juga tergolong besar dengan panjang mencapai 70 centimeter dan berat mencapai 2.250 gram.
Meski hidup di alam liar, burung-burung mambruk itu justru sangat jinak. Ia juga sering diburu, dagingnya dikonsumsi dan bulunya kerap dijadikan hiasan penutup kepala.
Inilah yang membuat spesies burung dara ini terancam kehilangan habitatnya. Mambruk bahkan masuk ke dalam kategori rentan dalam daftar merah Badan Konservasi Alam Internasional (IUCN) untuk satwa terancam. Melalui PP 7/1999, pemerintah juga memasukkannya dalam daftar satwa yang dilindungi.
Mengenal Suku Dani di Papua, Penghuni Lembah Baliem
Dilansir dari laman mongabay.com, mengutip Mohammad Irham peneliti burung dari Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI), menjelaskan jika mambruk (Goura sp.) merupakan anggota dari familiy Columbidae atau kelompok merpati-merpatian. Secara umum sebarannya berada di seluruh pulau Papua (Indonesia dan Papua New Guinea), tidak termasuk pulau-pulau kecil.
Mambruk juga merupakan satu-satunya jenis merpati yang berukuran besar (58-79 cm). Burung ini sangat cantik dengan hiasan mahkotanya, mata merah dengan ‘topeng’ hitam serta bulunya yang berwarna abu-abu dan maron pada sayap. Dan secara ekologi, jenis ini hanya mendiami wilayah Papua (Indonesia dan PNG).