Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika menetapkan target ambisius untuk melakukan satu juta tes malaria sepanjang tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya serius dalam menurunkan angka kasus malaria di wilayah tersebut.
Kepala Dinkes Mimika, Reynold Ubra, menyampaikan bahwa hingga 8 Maret 2025, pihaknya telah melakukan sekitar 38.000 hingga 40.000 tes malaria. “Tahun ini kami menargetkan satu juta tes. Minggu lalu, kami sudah menggelar rapat untuk merumuskan strategi percepatan testing agar target tersebut bisa tercapai,” jelas Reynold saat ditemui di Balai Kampung Tipuka, Jumat (14/3/2025).
Dari total 38.000 tes yang dilakukan, hanya sekitar 4 persen yang terdeteksi positif malaria. Reynold mengungkapkan bahwa pihaknya akan mempercepat upaya ini dengan memperluas akses layanan kesehatan melalui pos-pos pelayanan tambahan. Selain itu, evaluasi terhadap pelayanan yang ada juga akan terus dilakukan untuk memastikan efektivitas penanganan.
Lebih lanjut, Reynold memaparkan bahwa angka positif malaria (positivity rate) di Kabupaten Mimika pada tahun 2020 mencapai 41 persen. Namun, upaya yang dilakukan berhasil menurunkannya menjadi 23 persen pada tahun 2024. “Kami menargetkan agar pada tahun 2025 angka tersebut dapat ditekan lebih jauh menjadi 10 persen,” tambahnya.
Dinkes Mimika mengimplementasikan dua pendekatan utama dalam mengatasi malaria. Pertama, memperbanyak tes untuk mengidentifikasi orang yang terjangkit malaria agar dapat segera diobati. Hal ini bertujuan untuk memutus rantai penularan dari manusia ke nyamuk dan kembali ke manusia.
Pendekatan kedua adalah memberantas sarang nyamuk melalui kerja sama yang baik dengan masyarakat. Reynold berharap, dengan strategi ini, angka kasus malaria di Kabupaten Mimika dapat terus menurun dan menjadi lebih terkendali di tahun 2025.