Sentani, Mambruks.com – Sebagian tempat di Pesisir Danau Sentani telah terjadi pendangkalan oleh timbunan pasir dan tanah. Bahkan sebagian dari tempat-tempat tersebut sudah seperti hutan di daratan.
Sebelah kiri Dermaga Yahim Di Kelurahan Dobonsolo, Distrik Sentani, dampak banjir bandang yang membawa tumpukan pasir dan tanah serta bongkahan kayu mati dari pegunungan Siklop, tempat tersebut sudah seperti daratan atau teluk yang menjorok ke tengah Danau Sentani sejauh 100 hingga 200 meter.
Hal serupa juga terjadi di wilayah Kampung Ifarbesar tepatnya di Yabaso, pinggiran jalan alternatif yang menuju ke Kampung Nendali Distrik Sentani Timur.
Dampak yang ditimbulkan akibat pendangkalan yang terjadi sejak 2019 lalu, seperti tempat usaha keramba ikan terpaksa di buka jauh dari tempat tinggal, dan ketika musim penghujan, banyak sampah yang mengapung dipinggiran dekat rumah.
Salah satu warga masyarakat di Yabaso, Penehas Kubia menjelaskan, kehadiran tumpukan pasir yang besar bak lapangan sepak bola ini muncul secara tiba-tiba ketika air Danau surut.
“Dampak banjir bandang 2019 lalu, permukaan air danau mejadi naik. Bahkan lantai rumah kami yang cukup tinggi ini sampai dimasuki air juga. Setelah surut, sudah ada pasir di dasar yang luasnya hampir sama dengan lapangan bola,” ungkap Pinehas di Sentani, Senin (6/3).
Dari ruas jalan raya memang tidak begitu nampak, kata Penehas, tetapi ketika berdiri tepat dipinggiran Danau baru bisa lihat dengan jelas, apalagi kalau sedang surut. Orang kira ini seperti air laut yang pasang surut.
“Memang cukup mengganggu, tambak ikan kami pindahkan. Ketika hujan lebat, air naik, tetapi juga sampah berserakan dipinggiran rumah. Ada sungai yang berada di jembatan putih milik bandara, pasir, dan sampah – sampah terbawa arus dari muara sungai itu,” katanya.
Dijelaskan, bahwa timbunan pasir yang cukup luas ini ketebalannya mencapai 5 meter dan 8 meter. Timbunan pasir mencapai 200 hingga 500 meter di sepanjang pesisir Danau yang ada pemukiman warga.
“Dampak lain bagi hewan endemik didalam danau sentani selama ini belum nampak, tetapi waktu ada gempa bumi yang berturut-turut terjadi beberapa minggu lalu, ikan-ikan ada bermain dekat pinggiran danau dalam jumlah yang banyak,” ujarnya.
Sementara hal yang lain telah terjadi di Pinggiran Danau dekat dengan Dermaga Yahim, salah satu warga Kampung Yahim, Yosep Felle mengatakan, daratan disebelah kiri dermaga yahim merupakan bagian dari pesisir Danau Sentani yang mengarah ke utara. Dampak banjir bandang Sentani 16 Maret 2019 lalu mengakibatkan sebagian tempat me jadi daratan dan sudah seperti hutan dan dimanfaatkan warga dari luar Kampung Yahim sebagai tempat mancing. Anak-anak di Kampung ini biasa gunakan sebagai tempat piknik.
“Jadi panjang danau sentani yang ditetapkan itu 28 kilometer maksimal, dan lebar 19 kilometer maksimal, apakah masih tetap seperti semula, dari total luasan 9,360 hektar. Ini informasi yang sering saya baca-baca di internet dengan melihat kondisi danau saat ini,” jelas Yosep