Jakarta, Mambruks.com-Ijtima Ulama Nusantara merekomendasikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin maju di Pilpres 2024. Para kiai dan ulama menginginkan Cak Imin menjadi capres atau cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
“Iya, kita sangat mendukung (Cak Imin maju Pilpres 2024), adapun realitas politik kita sangat percaya bahwa Gus Muhaimin bisa menentukan bagaimana posisionting PKB ini,” ujar Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB, KH Maman Imanulhaq saat konferensi pers pembacaan rekomendasi Ijtima Ulama Nusantara di Hotel Millenium, Jakarta, Sabtu (14/1).
Baca Juga: Jokowi Tak Mau Recoki PKB Soal Koalisi di Pilpres 2024
Menurut Maman, para kiai dan ulama juga memberikan mandat penuh kepada Cak Imin untuk menentukan arah dan kebijakan PKB dalam menyongsong Pemilu Serentak 2024. Termasuk, kata dia, langkah PKB untuk meraih target 100 kursi di DPR pada Pemilu 2024 serta penentuan capres-cawapres dan koalisi Pilpres 2014.
“Memberi mandat penuh kepada Gus Muhaimin dalam menentukan arah dan kebijakan PKB ke depan terutama dengan target 100 kursi di DPR RI dan pemenangan masuk tiga besar di 2024, termasuk juga soal kepemimpinan nasional,” ungkap Maman.
Baca Juga: Prabowo Bahas Sosok Cawapres, Cak Imin Sudah Final?
Rekomendasi lain, lanjut Maman, para kiai dan ulama menyatakan siap untuk menjadi juru kampanye PKB di setiap tingkatan. Para kiai dan ulama akan mengawasi dan memastikan program-program PKB di masyarakat berjalan dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Karena waktunya lumayan masih panjang dan para kiai ini akan turun dor to dor, dari satu pintu ke pintu lain, dari satu kampung ke kampung lain, karena kebetulan kami juga yang hadir banyak para dai-dai yang di daerahnya memiliki jangkauan jamaah yang kuat,” tandas Maman.
Lebih lanjut, Maman mengatakan pihaknya menginginkan Pemilu Serentak 2024 bisa menghasilkan pesta demokrasi yang berkualitas dengan para pemimpin terpilih yang mumpuni dan amanah. Dia berharap kontestasi Pemilu 2024 tidak menimbulkan kehancuran demokrasi, melainkan membawa kemajuan bagi Indonesia.
“Pertarungan itu jangan jadi benturan yang menghancurkan kebersamaan tapi justru menjadi harmoni demokrasi yang akan menguatkan kemajuan Indonesia,” pungkas Maman.