Sentani, Mambruks.com – Kebakaran hebat yang terjadi di Pasar Baru Sentani, Jumat (6/1), hingga kini pihak berwajib belum bisa melakukan identifikasi penyebab terjadinya musibah tersebut
Dari pantauan di lapangan hingga pukul 20.35 WIT, masih ada api yang menyala disejumlah puing-puing kios.
Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Maclarimboen mengatakan, pihaknya belum mengambil langkah lebih jauh untuk memastikan penyebab terjadinya kebakaran di Pasar Baru Sentani.
“Rekan-rekan bisa saksikan sendiri. Bahwa, kondisi api seluruhnya belum padam. Tentunya, belum bisa dilakukan evakuasi ataupun identifikasi,” ujar Fredrickus.
Meski demikian, Kapolres Jayapura telah menurunkan 100 personelnya untuk membantu mengamankan semua barang-barang para pedagang yang masih busa diselamatkan dari kobaran api tadi sore.
“Seluruh barang dagangan yang masih selamat akan di evakuasi ke kantor bupati di gunung merah Sentani, demikian arahan dan koordinasi dengan penjabat bupati,” jelasnya.
Terkait kondisi Pasar Baru Sentani, Kapolres menjelaskan, ada bangunan yang memang dibangun oleh Pemerintah untuk los pasar, dan ada juga yang dibangun sendiri oleh beberapa oknum. Sesuai arahan Pj Bupati, untuk sementara akan dilakukan evakuasi ke Kantor Bupati agar dapat dilakukan pendataan.
“Api belum sepenuhnya bisa dipadamkan, dengan demikian pendataan juga belum dapat dilakukan, Kalau hujan malam ini yah kita bersyukur, tetapi kalau tidak hujan, bisa memakan waktu 2 sampai 3 hari agar hawa panas itu hilang,” ujarnya.
Untuk itu, diimbau kepada masyarakat yang tidak memiliki kepentingan agar tidak masuk ke lokasi kebakaran.
“Apabila nanti di lokasi kebakaran ditemukan ada penjarahan, tetap kami proses hukum dan tidak pandang bulu siapapun dia,” tegasnya.
Kapolres mengingatkan kepada masyarakat, bahwa peristiwa kebakaran tersebut merupakan musibah, dan sebagai mahluk sosial sudah sepatutnya saling tolong menolong terhadap sesama.
“Mari kita turut menjaga mereka yang mengalami musibah, kalau memang tidak bisa membantu, jangan datang ke lokasi. Karena itu akan menghambat proses evakuasi dan juga pemadaman api yang dilakukan oleh para petugas,” kata Kapolres.
