spot_img
HeadlinesNatalius Pigai: Ada Dugaan Motif Kebencian TNI Mutilasi Warga Papua

Natalius Pigai: Ada Dugaan Motif Kebencian TNI Mutilasi Warga Papua

Must read

Jakarta, Mambruks.com-Aktivis Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) asal Papua, Natalius Pigai menyebut ada dugaan motif kebencian terhadap orang Papua dalam kasus mutilasi yang dilakukan enggota TNI AD terhadap empat warga Papua di Timika, beberapa waktu lalu.

Natalius Pigai telah mendatangi lokasi kejadian untuk mendengarkan secara langsung kesaksian masyarakat setempat atas kasus mutilasi tersebut.

Setidaknya, ada tiga motif yang dirangkum Natalius terhadap kasus tersebut. Salah satunya ialah kebencian terhadap warga Papua.

“Kalau dirangkumkan itu bisa saja, pertama motif atas dasar kebencian terhadap orang Papua, kedua bisa saja motif bagian dari operasi militer, dan ketiga motif perampokan atau pencurian,” kata Natalius kepada Mambruks.com di Jakarta, Minggu (4/9).

Baca Juga: Natalius Pigai : Temuan Komnas HAM Angin Segar Untuk Ferdy Sambo

Natalius menjelaskan kesimpulannya terkait adanya dugaan motif kebencian terhadap orang Papua. Pasalnya, keempat korban mutiliasi dari masyarakat Suku Nduga itu terdiri dari seorang pegawai negara, seorang mahasiswa, seorang remaja dan seorang kepala kampung.

Artinya, kata Natalius, dirinya meragukan adanya keterkaitan keempat korban dengan gerakan Operasi Papua Militer (OPM).

Sedangkan terkait dugaan motif perampokan, Natalius menyebut hal itu dapat dibuktikan dengan adanya perampokan Rp250 juta oleh keenam prajurit TNI dan sebuah mobil yang dibawa kabur lalu dibakar. Selain itu, terdapat uang Rp600 juta di dalam rekening pribadi kepala kampung.

“Saya kira itu motif-motif inin tinggal di buktikan saja di pengadilan,” pungkas Natalius Pigai.

Baca Juga: Natalius Pigai Sebut Biadab TNI Bunuh Warga Papua di Timika, Minta Jokowi Buka Suara

Sementara, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letnan Jenderal Chandra W Sukotjo menduga ekonomi menjadi motif di balik pembunuhan tersebut.

Hanya saja, Chandra mengatakan, motif tersebut masih dugaan sementara tim penyidik. Karena hingga saat ini, kata dia, tim penyidik dari Danpuspomad dan Pomdam XVII/Cenderawasih masih mendalami keterangan dari enam pelaku.

“Sementara ini motifnya ekonomi,” ujar Chandra saat dihubungi, Rabu (31/8).

Enam tersangka dalam perkara ini terdiri dari satu orang berpangkat Mayor, satu orang berpangkat Kapten, satu orang berpangkat Praka dan tiga orang berpangkat Pratu. Seluruhnya dari kesatuan Brigif 20/IJK/3 Kostrad.

Meski demikian, Chandra memastikan pihaknya akan bertindak cepat untuk menuntaskan kasus tersebut. Hal itu sejalan dengan perintah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman untuk mengusut tuntas kasus ini

“Kami berusaha sesegera mungkin kasus ini dituntaskan,” kata dia.

Baca Juga: Komisi I DPR Panggil Panglima TNI Bahas Kasus Mutilasi Warga Papua Pekan Depan

Sebelumnya, keenam tersangka itu juga sudah ditahan di ruang tahanan Subdenpom XVII/C Mimika. Mereka akan menjalani masa kurungan selama 20 hari ke depan.

Di dalam untuk menjalani proses penyidikan. Ya kan orang ditahan sama dengan polisi, kalau orang orang ditahan. Takut menghilangkan barang bukti, takut melarikan diri, [itu] satu. Kedua, takut menghilangkan barang bukti, takut mengulangi perbuatannya atau mempengaruhi saksi, macem-macem,” ungkap Chandra.

“Alasan-alasan penahanan sama kalau alasannya, sama dengan KUHAP polisi,” katanya.

 

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular