Jakarta, Mambruks.Com-Aktivis Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai meyakini hasil rekomendasi yang dikeluarkan Komnas HAM RI terkait kasus pembunuhan Brigadir Joshua memberikan angin segar untuk Ferdy Sambo. Dalam konteks Komnas HAM sebagai mitra peradilan (amicus curiae), hasil rekomendasi yang dikeluarkan bisa menjadi bahan pertimbangan hakim dalam membuat keputusan.
“Jadi hasil investigasi Komnas HAM itu tidak bisa dianggap remeh. Hasil itu bukan hanya untuk kepentingan polisi tetapi juga bisa dijadikan bahan pertimbangan hakim karena Komnas HAM itu adalah Mitra Peradilan (amicus curiae). Makanya kalau lihat hasil investigasi Komnas HAM bukan tidak mungkin beri angin segar untuk Ferdy Sambo dan Istri,” ungkap Pigai kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/9).
Dijelaskan Pigai, rekomendasi Komnas HAM ke Polisi dan Jaksa bersifat himbauan tapi UU HAM Pasal 89 ayat 3 (h) memuat tentang Amicus Curiae (mitra peradilan). “Dalam konteks itu rekomendasi Komnas HAM dapat diberikan ke hakim sebelum ambil keputusan. Jadi hari ini Komnas HaM untungkan Sambo dan Putri,” bebernya.
Baca Juga :Kasus Brigadir J, Rekomendasi Komnas HAM Dinilai Menguntungkan Putri Candrawathi
Sebelumnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyimpulkan, ada dugaan kuat kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komisioner Komnas HAM Bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara saat membacakan laporan penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J, Kamis (1/9/2022).
“Terdapat dugaan kuat terjadi peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC di Magelang tanggal 7 Juli 2022,” ucap Beka.
Kesimpulan tersebut bukan tanpa alasan. Temuan faktual Komnas HAM memperlihatkan, Putri diduga mengalami kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J.
Peristiwa tersebut terjadi di Magelang, ketika Ferdy Sambo tidak berada di Magelang seperti disampaikan Komisioner Komnas HAM Bidang Penyelidikan Choirul Anam.
