spot_img
HeadlinesMendagri Tito Bagi 10 Juta Bendera, Natalius Pigai Ingatkan Kondisi Sebelum Uni...

Mendagri Tito Bagi 10 Juta Bendera, Natalius Pigai Ingatkan Kondisi Sebelum Uni Soviet Pecah!!

Must read

Jakarta, Mambruks.Com-Aktivis Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai mengeritik aksi bagi-bagi bendera yang dilakukan Mendagri Tito Karnavian. Tito diketahui membagi 10 juta bendera di Provinsi Jawa Timur.

Bukan hanya Jawa Timur, aksi bagi-bagi bendera juga dilakukan pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat dalam rangka menyambut HUT RI ke-77. Menurut Pigai, indoktrinasi kebangsaan dengan bagi-bagi bendera persis dilakukan sebelum Uni Soviet pecah, ketika ada pemaksaan di 15 wilayah Union of Soviet Socialist Republics (USSR) dengan doktrim baha Rusia dan Bendera Rusia.

Baca Juga: Natalius Pigai: Gus Dur Tidak Suka Sikap Personifikasi Nasionalisme Berpusat Pada Megawati dan Keluarganya

“Justru soviet pecah karena 15 wilayah didoktrin dengan Bahasa Rusia, Bendera Rusia, harga diri atau kehormatannya diinjak-diinjak,” ungkap Pigai melalui cuitan akun twitternya @NataliusPigai2, Senin (15/8).

Apa yang dilakukan Tito dengan membagi-bagi bendera menurut Pigai tidak lain adalah bentuk lain politik pendudukan. Dan situasi seperti itu sama persis dengan kondisi sebelum Uni Soviet pecah. “Makanya baca BUKU dulu,” sambung Pigai.

Diketahui Senin (15/8)  Tito membagikan 10 juta bendera Merah Putih jelang peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia, di Gedung Grahadi, Surabaya. Ia mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa di tengah konflik dunia yang terjadi saat ini.  Mantan Kapolri ini mengingatkan seluruh anak bangsa tentang pentingnya merawat kebangsaan. Dia mencontohkan sejumlah negara, seperti Uni Soviet, Afganistan, Sri Lanka, yang terpecah belah akibat tidak mampu merawat kebangsaan.

Baca Juga: Kantor Gubernur Papua Tengah Siap Dibangun di atas Lahan Seluas 75 Hektar

“Kemudian di Balkan, di negara utara Afrika pecah, di Timur Tengah pecah karena tidak mampu merawat kebangsaan, padahal jumlah suku dan agamanya tidak sebanyak kita,” kata Mendagri lewat keterangan tertulisnya, Senin (15/8).

Pihaknya mengingatkan kebangsaan menjadi modal penting bagi negara plural seperti Indonesia yang terdiri dari ribuan suku bangsa. Menurutnya, persatuan dan kesatuan perlu terus dijaga, agar jangan sampai terjadi perpecahan di antara sesama anak bangsa.

Dengan soliditas yang terjaga, kata Mendagri, Indonesia akan bisa lebih maju. Sebab, setelah soliditas dan persatuan terwujud barulah sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) dapat diperkuat dan dimaksimalkan demi kepentingan rakyat Indonesia.

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Recent

Popular