Jakarta, Mambruks.com – Operasi dengan teknologi realitas virtual berhasil pisahkan bayi kembar siam cranioparagus asal Brazil. Operasi tersebut berlangsung selama 27 jam.
Bayi kembar siam terlahir dengan kepala dan otak yang menempel satu sama lain.
Operasi ini dilakukan saat mereka berumur 4 tahun. Mereka bernama Arthur dan Bernardo yang lahir di Romaima Brazil Utara.
Artikel Terkait:
Diajarkan Sejak Dini, Ini Manfaat Berenang untuk Tumbuh Kembang Anak
Mareka lahir pada tahun 2018 sebagai kembar Kraniopagus. Kranopagus merupakan kondisi langka yang dimana tengkorak mereka menyatu.
Selama 4 tahun Arthur dan Bernardo hidup d rumah sakit Rio De Janeiro menggunakan tempat tidur yang khusus.
Operasi tersebut dilakukan pada senin (1/8/22), yang menghabiskan 27 jam tim dokter untuk memisahkan Arthur dan Bernardo.
Operasi tersebut dilakukan secara virtual antara tim medis Brazil dan Inggris. Total staf yang terlibat dalam operasi tersebut hampir 100 orang
Kasus Arthur dan Bernardo adalah kasus paling kompleks yang telah diselesaikan dengan waktu berbulan-bulan.
Waktu berbulan-bulan tersebut dipakai untuk uji coba metode operasi virtual berdasarkan pindaian CT dan MRI.
Pihak RS Rio de Janerio merasa senang karena dapat membantu pemisahan kembar siam tersebut.
Apa Itu Kembar Siam Cranioparagus?
Kembar siam craniopagus merupakan kembar siam yang menempel di bagian tengkorak kepala.
Tidak menempel di bagian wajah, foramen magnum, dasar tengkorak dan tulang belakang nya.
Arthur dan Bernardo menyatu pada kranium, menigen, dan sinus venosus dural.
Sedangkan bagian otak terpisah dengan jembatan saraf dan bagian badan.
Kasus Arhur dan Bernando adalah kasus yang langka di dunia, total kasus kembar siam mencapai 2% – 6%.
Dibutuhkan CT scan untuk mengevaluasi dan melihat detail tulang pada Arthur dan Bernando.
Artikel Menarik:
Nahdatul Ulama Bersuara Terkait Gus Samsudin VS Pesulap Merah
Setelah CT scan, MRI harus dilakukan karena untuk mempelajari tingkat keterlibatan otak Arthur dan Bernardo.
MR arterioga dan MR venogra dilakukan unruk mengevaluasi sirkulasi serebral dan sinus vena.
Kasus Arthur dan Bernardo melibatkan dokter ahli bedak saraf, ahli anestesi, ahli bedah plastik, dll.